Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd membolehkan study tour di berbagai sekolah.
Ini disampaikan Abdul Mu’ti menghadiri Silaturahim Syawalan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah Kota Surabaya, Rabu (23/4) di Smamda Tower Surabaya.
Abdul Mu’ti yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menanggapi polemik belakangan ini lantaran study tour dilarang. Menurut dia study tour berdampak positif untuk pengajar.
“Bisa menjadi momen untuk menemukan inspirasi dan ide-ide baru,” jelasnya.
“Study tour itu jangan dilarang. Maka dari itu Pak Sekretaris Daerah, saya mohon izin, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengizinkan piknik,” ungkapnya.
Mu’ti menambahkan, apabila ada pihak yang merasa keberatan terhadap pelaksanaan study tour, hal tersebut juga merupakan pendapat yang patut dihargai. Namun, menurutnya, keberatan itu sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk melarang secara keseluruhan.
Makanya kalau ada yang keberatan-keberatan ya tidak apa-apa, keberatan jangan terus melarang yang lain. “Yo ra popo gurunya dapat bonus dari travel, lha wong gurune wes ngulang muride kok,” selorohnya, yang langsung disambut tawa ringan para hadirin.
Lebih lanjut, Mu’ti juga menegaskan komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Menurutnya, perhatian kepada para guru merupakan salah satu kunci keberhasilan program pendidikan nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo.
“Sekarang Pak Kadis saya itu banyak diprotes oleh guru-guru. Murid itu dapat banyak hal, dapat PIP, tapi guru nggak pernah dapat tunjangan. Murid-murid diperhatikan, gurunya tidak. Karena itu, insya Allah nanti dalam beberapa hari lagi akan ada pengumuman. Setelah kemarin tunjangan sertifikasinya naik, insya Allah nanti guru honorer juga dapat bantuan dari pemerintah,” tutur Mu’ti.
Editor: Lilicya