Kepala UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya mengingatkan jemaah haji 2025 perlu memperhatikan barang bawaannya. “Sebelum jadwal terbang itu, para calon jemaah haji wajib tahu barang bawaan yang bisa dibawa dan tidak boleh dibawa. Termasuk barang bawaan yang dibawa ke Asrama Haji Sukolilo,” ungkapnya dalam siaran pers, Minggu (27/4).
Gartaman menyampaikan kebanyakan calon jemaah haji biasanya masih berpikir soal makanan. Hingga ada yang membawa alat masak dari rumah.
“Semua akan dicukupi panitia ibadah haji. Fokus ibadah saja,” kata Gartaman.
Dijelaskan bahwa panitia dan pihak Asrama Haji Sukolilo melarang calon jemaah membawa alat masak apapun. Seperti menyelipkan heater atau kompor listrik dengan dalih untuk bikin kopi atau minuman panas
Selain itu membawa minyak goreng. Bahkan ada pula yang masih percaya membawa jimat atau sikep dengan dalih untuk keselamatan juga dilarang. “Yang paling sering adalah membawa rokok dalam jumlah banyak dilarang,” kata Gartaman.
Dia paham, membawa rokok dalam jumlah banyak itu memang menguntungkan. Bisa dijual lagi atau untuk konsumsi sandiri. “Sebab harga rokok di Tanah Suci bisa lebih mahal,” kata Gartaman.
Harganya bisa tiga kali lipat lebih mahal dari harga di tanah air. Namun pantia tidak melarang jemaah membawa rokok. Tapi jumlahnya dibatasi tidak lebih dari 2 slop. Di bawah jumlah ini diperbolehkan.
“Jemaah juga dilarang membawa jimat, sikep, atau rajah atau bentuk jimat,” tegasnya.
Editor: William