Rektor Universitas Airlangga (Unair, Prof Mohammad Nasih, menyoroti masuknya vaksin TBC M72 Bill Gates ke Indonesia.
Dia mengaku saat ini perhatian pemerintah dan para pemangku kepentingan pengembangan riset kesehatan di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia, masih kurang.
Padahal, perguruan tinggi berperan aktif dalam menjawab tantangan kesehatan nasional melalui riset dan inovasi.
“Lemah dukungan terhadap riset dan keterlibatan perguruan tinggi dalam pengembangan vaksin nasional menyebabkan dominasi vaksin luar negeri di pasar Indonesia,” ujarnya usai mengukuhkan Guru Besar, Kamis (21/5) di Gedung Rektorat Kampus C Unair.
Rektor Nasih mengambil contoh seperti vaksin TBC M72 yang didanai oleh Bill Gates. Saat ini masuk Indonesia. Dia menilai Indonesia kurang berperan dalam pengembangan vaksin.
“Jangan hanya menyalahkan kondisi tanpa bertindak. Kita harus terlibat dalam penyiapan SDM dan riset, agar tidak hanya jadi penonton di rumah sendiri,” urainya.
Menurut Prof Nasih tantangan di sektor kesehatan tidak bisa diselesaikan hanya dengan retorika. Tapi butuh sinergi nyata antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi untuk melahirkan inovasi serta menyiapkan SDM unggul.
“Harus diwujudkan dalam bentuk aksi yang memberikan dampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.
“Kalau kita tidak ambil peran, pihak lain yang akan melakukannya. Mari kita berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing,” tandas Prof Nasih.
Editor: Lilicya