SD Al Falah Surabaya menggelar pameran karya siswa berjudul Karyaku Awal Perjalananku, Selasa (27/5) di Lantai 9 Tower Al Falah Darmo.
Pameran karya ini sekaligus jadi puncak proyek kreatif siswa kelas 6. Total ada 40 karya yang dipamerkan. Tiap karya dibuat perkelompok.
Siswa berinovasi membuat suatu karya yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar. Siang itu ada 4 tema inovasi yang dipamerkan. Mulai dari budi daya tanaman.
Siswa belajar untuk mencoba cara menanam dengan berbagai jenis media tanam maupun treatmen perawatan.
Kemudian teknologi terapan. Siswa membuat simulasi penggunaan energi alternatif, mulai dari tenaga Surya, angin, dan air. Selanjutnya ada daur ulang.
Siswa memanfaatkan barang dan bahan bekas untuk membuat sebuah produk baru yang layak guna.
“Dan kewirausahaan. Siswa berinovasi membuat berbagai jenis makanan dari bahan dasar yang berbeda, contohnya ialah yoghurt susu sapi dan kambing, atau tempe dari berbagai jenis kacang-kacangan,” tutur Kepala SD Al Falah Ustazah Yuni Wakhidah.
Ustazah Yuni menjelaskan jika royek ini dirancang melatih siswa memecahkan masalah nyata di sekitar lingkungan. Tujuannya membekali siswa dengan keterampilan berpikir kreatif dan solusi praktis sejak dini.
“Mereka belajar menjadi inovator muda yang peduli lingkungan,” sambungnya.
Pengerjaanya dimulai sejak awal semester di bulan Januari 2025. Seperti salah satu kelompok yang pamer PLTA dan PLTS dari barang bekas. Kemudian ada miniatur rumah berenergi tenaga surya, mini PLTA angin, hingga pemanas air sederhana tenaga surya.
Di tema daur ulang, siswa mendesain baju berbahan kain perca, hingga lampu hias dan aroma terapi dari tusuk batang es krim.
Siswa juga ada yang meramu parfum dari buah, tempe dari kacang-kacangan, hingga yoghurt dari susu kambing.
Melalui proyek ini, kata Ustazah Yuni, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik nyata. Agar mereka membuktikan bahwa inovasi kecil dapat membawa manfaat besar.
Harapannya, anak-anak tidak hanya menciptakan karya. Tatapi juga sadar, bahwa karya mereka dapat bermanfaat bagi banyak orang.
“Karena sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi sesama,” tandasnya.
Editor: Lilicya