Sekolah Rakyat (SR) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) resmi dibuka di Auditorium Utama (Auditum) Rektorat Unesa, Kampus II Lidah Wetan. Para siswa langsung menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) perdana pada Senin (14/7).
Unesa menyelenggarakan sekolah rakyat tingkat menengah atas sehingga namanya menjadi Sekolah Rakyat Menengah Atas XXI Unesa Surabaya. Ada sebanyak 100 siswa yang diterima. Mereka terbagi ke dalam 4 rombongan belajar atau rombel.
Kegiatan belajar dan pembelajaran siswa dipusatkan di Gedung Lab Anti-Doping Unesa, yang sudah dilengkapi dengan fasilitas utama dan pendukung yang memadai. Sekolah menggunakan sistem boarding school, artinya siswa tinggal di asrama Unesa.
Rektor Unesa, Nurhasan atau Cak Hasan menyampaikan bahwa Unesa mendukung penuh program prioritas pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) itu hingga tuntas. Semua aspek yang dibutuhkan sudah disiapkan matang.
Cak Hasan menekankan bahwa sekolah rakyat di Unesa sifatnya berkelanjutan. Dengan kata lain, para siswa selain belajar, mengembangkan potensi dan talenta hingga lulus, mereka juga disiapkan untuk bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi, utamanya di Unesa.
“Siswa nanti dipetakan bakat dan talentanya, lalu diberi pembinaan yang relevan dan berkelanjutan. Sebagai wujud komitmen, Unesa menyiapkan tempat studi lanjut di Unesa, dan kami siapkan beasiswa,” ucap Cak Hasan dalam sesi pembukaan.
Tes Kesehatan dan Mapping Talenta
Tawaran kuliah tersebut disertai dengan syarat yang harus dipenuhi siswa. “Syaratnya ada tiga, siswa harus belajar, belajar, dan belajar,” tukas Cak Hasan yang disambut tepuk tangan bahagia para siswa.
Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Bachtiar Syaiful Bachri menegaskan bahwa tawaran beasiswa tersebut menjadi bagian dari komitmen Unesa untuk sama-sama memberikan akses pendidikan yang sama dan setara kualitasnya kepada generasi bangsa.
Ia percaya, kesempatan kuliah yang diberikan Unesa bisa semakin menguatkan bakat dan kompetensi siswa lulusan sekolah rakyat. Selain itu, juga membuka kesempatan karier yang lebih luas, dan harapannya para siswa bisa membanggakan dan mengangkat taraf kehidupan orang tuanya.
“Di sinilah rantai kemiskinan itu bisa diputuskan, para siswa tidak hanya kita ajak untuk belajar dan sekolah, tetapi juga memastikan mereka bisa berkarier dan berdampak di masa depan,” ucapnya.
Koordinator Unesa untuk Sekolah Rakyat, Mufarrihul Hazin menjelaskan, siswa sekolah rakyat menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum memulai proses belajar. Tes kesehatan mencakup kondisi fisik secara lengkap, mulai tinggi, dan berat badan, kesehatan gigi, kesehatan mata, dan lainnya.
“Selain itu, dilakukan juga ada pemetaan potensi bakat melalui pemeriksaan DNA talenta dan psikologi untuk mengenali potensi masing-masing. Kompetensi dasar akademik juga dimapping, mencakup kemampuan dasar bahasa, matematika, dan literasi digital,” ucapnya.
Editor: Lilicya