Alumni NAFA Gelar Design Thinking Workshop

Alumni NAFA (Nanyang Academy of Fine Arts) menggelar design thinking workshop, Senin (11/8) di SMA Kristen Petra Acitya.

Workshop ini diikuti siswa siswi Petra. Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Seluruh peserta diajak berpikir kritis dan kreatif.

Di workshop ini menghadirkan narasumber Merry Wahono. Seorang UX/UI Designer dan Product Designer. Dijelaskan bahwa siswa perlu memahami design thinking.

“Ini cara berpikir untuk memecahkan masalah dengan memfokuskan pada kebutuhan dan pengalaman user,” ungkapnya diwawancarai wartawan ranbitv.com.

Baca Juga:  SMP Al Muslim Gelar Parenting, Perkuat Pendampingan Mental dan Emosional Anak

Dalam proses ini, tutur Merry, siswa belajar memahami siapa yang akan memakai produk, apa masalah mereka, dan bagaimana bisa membuat solusi yang benar-benar berguna.

“Workshop ini akan mengajak siswa untuk berpikir kreatif, bekerja sama dalam tim, dan mencoba berbagai ide lewat proses yang terstruktur mulai dari mengenali masalah, mencari solusi, sampai membuat prototipe sederhana yang bisa diuji langsung,” sambungnya.

Lebih detil Merry menegaskan bahwa proses yang dilakukan saat workshop penting dilakukan sebelum mulai mendesain produk. Menurutnya hasil desain akan lebih tepat sasaran, efisien, dan berdampak nyata bagi pengguna.

Baca Juga:  FK Unusa Terima Program Internship Spesialis dari Malaysia

“Selain itu, siswa juga akan terbiasa berpikir kritis dan terbuka terhadap berbagai sudut pandang dan keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan,” terang Merry yang juga alumni NAFA.

Merry juga berbagi ilmu ke siswa. Bagaimana menggabungkan pendekatan kreatif dan strategis dalam menciptakan produk digital. Tak hanya menarik secara visual, tetapi juga berfungsi dengan baik dan mudah digunakan.

“Sebagai desainer, saya percaya bahwa desain bukan hanya tentang tampilan. Tapi tentang memahami manusia bagaimana mereka berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan teknologi. Peran designer adalah sebagai jembatan antara kebutuhan pengguna, tujuan bisnis, dan kemampuan tim pengembang,” jelas Merry.

Baca Juga:  Inaugurasi Fortasi Smamda Surabaya, Membentuk Siswa Berdaya Saing Global

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *