Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen untuk mencetak mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan lingkungan. Komitmen tersebut diwujudkan sejak hari pertama mahasiswa menapakkan kaki di Kampus Pahlawan ini melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ITS.
Dalam hal ini, Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD menyampaikan kebijakan untuk mendukung gerakan ITS Smart Eco Campus. Kebijakan ini terwujud dengan pelarangan mahasiswa baru (maba) menggunakan kendaraan bermotor baik roda dua atau empat (mobil) di lingkungan kampus selama kegiatan PKKMB. Sebagai gantinya, para maba diimbau untuk berjalan kaki menuju lokasi kegiatan sebagai bagian dari program ITS Walk. “Kebijakan ini, terutama untuk mobil, akan diuji coba selama enam bulan ke depan,” tambah Bambang, Selasa (12/8).
Untuk melengkapi kebijakan ramah lingkungan tersebut, maba juga diajak menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12 mengenai produksi dan konsumsi bertanggung jawab. Hal ini diwujudkan melalui kewajiban membawa botol minum pribadi (tumbler) dan memilah sampah organik sisa makanan dari kemasannya. Inisiatif ini didukung oleh penyediaan galon air isi ulang di seluruh area kegiatan. “Dengan begitu, gaya hidup berwawasan lingkungan dapat terus berjalan,” tegasnya.
Tidak berhenti pada aspek lingkungan, PKKMB ITS juga dirancang untuk mengasah kepekaan sosial mahasiswa. Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Nurul Widiastuti SSi MSi PhD menuturkan bahwa nilai-nilai keberlanjutan juga diintegrasikan dalam PKKMB. Melalui permainan interaktif, maba diajak mempelajari 17 poin SDGs di 17 titik yang tersebar di area kampus.
Lebih dari sekadar pengenalan infrastruktur kampus, lanjut Nurul, PKKMB ITS turut memperkenalkan fakultas, departemen, dan program studi masing-masing. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk memahami profil keilmuan dan karakteristik departemen agar siap menjadi profesional tangguh di bidangnya. “Pengenalan ini penting agar mahasiswa tidak hanya tahu di mana mereka belajar, tapi juga mengapa mereka belajar di sana,” jelasnya.
Guna menunjang keseluruhan proses pembelajaran berkelanjutan tersebut, ITS juga mengenalkan platform pembelajaran myITS Learning. Guru Besar Departemen Kimia ITS ini menyebutkan bahwa platform daring ini menyediakan berbagai materi pembelajaran yang dapat diakses melalui laman learning.its.ac.id. “Konten yang tersedia mencakup video interaktif hingga latihan soal sebagai sarana evaluasi belajar,” sambung perempuan berkacamata tersebut.
Tidak hanya penguatan intelektual, pembentukan karakter juga menyentuh ranah spiritual. Setiap pagi, seluruh maba dari berbagai agama mengikuti ibadah sesuai keyakinan masing-masing sebagai ruang awal untuk membentuk insan bertakwa. “Nilai spiritualitas yang kuat menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan akademik dan kehidupan,” ujar Nurul.
Sebagai puncak sekaligus simbolisasi dari seluruh komitmen terhadap SDGs, ITS telah melakukan melepaskan 1.000 ekor burung perkutut ke alam bebas pada saat acara pengukuhan mahasiswa baru serta penanaman 1.000 pohon oleh para maba yang akan dilaksanakan bersamaan dengan acara perayaan Lustrum ITS XIII. “Upaya kecil akan berdampak besar jika dilakukan secara kolektif,” pungkas Nurul mengingatkan.
Seluruh rangkaian PKKMB ITS ini juga berkontribusi pada pencapaian SDGs poin ke-4 mengenai pendidikan berkualitas, poin ke-12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, poin ke-13 penanganan perubahan iklim, serta poin ke-15 tentang menjaga ekosistem darat.
Editor: Lilicya