Keluarga besar Universitas Airlangga (UNAIR) menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan korban luka dalam peristiwa yang terjadi di berbagai daerah di lndonesia. Selain itu, UNAIR juga menyatakan sikap merespon peristiwa saat ini.
“Peristiwa ini merupakan manifestasi dari gejolak sosial politk di tengah masyarakat yang terjadi pada akhir-akhir ini,” ungkap Rektor UNAIR Prof Madyan saat menyatakan sikap di halaman Rektorat Kampus C UNAIR, Rabu (3/9).
Berikut pernyataan sikap UNAIR:
1. UNAIR mendorong negara untuk menjamin ketentraman, keamanan dan
keselamatan masyarakat sekaligus menekankan pentingnya demokrasi;
2. UNAIR mendorong pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil terhadap pelaku kekerasan terutama yang menelan korban jiwa, dan pemulihan kondisi sosial, politik serta ekonomi;
3. UNAIR mengimbau pihak yang berwenang untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah strategis sehingga tercipta situasi yang
kondusif;
4. UNAIR mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga ruang
demokrasi dengan tetap menyuarakan kebenaran, kebebasan berpendapat
dan menghentikan segala bentuk kekerasan termasuk perusakan fasilitas
umum.
5. UNAIR menyeru seluruh publik luas untuk waspada terhadap potensi
provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat;
6. UNAIR mengajak elemen masyarakat untuk selalu mengedepankan aksi
damai, terorganisir dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan;
7. UNAIR mengajak seluruh sivitas akademika baik mahasiswa, tenaga
kependidikan, dosen, alumni untuk terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan cara yang konstruktif.
“Mari bersama-sama menjaga diri, jaga sesama, dan jaga Indonesia. Semoga Alah selalu melindungi kita semua,” pungkas Prof Madyan.
Editor: William