ITS – TNI AL Gaungkan Inovasi Teknologi Bawah Air

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung pengembangan inovasi teknologi bawah air Indonesia dengan menyelenggarakan seminar nasional bertema Teknologi Bawah Air Masa Depan dalam Pertahanan Maritim Indonesia.

Acara yang menghadirkan langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Muhammad Ali SE MM MTr Opsla dan para praktisi unggulan dari berbagai sektor maritim ini diselenggarakan di Auditorium Gedung Research Center ITS, Jumat (12/9).

Mengawali materinya, Kasal yang akrab disapa Ali ini menyampaikan pentingnya pengembangan industri maritim Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Ia menjelaskan bahwa kemajuan industri maupun teknologi maritim Indonesia untuk melindungi laut Indonesia menjadi sangat krusial karena posisi geografis Indonesia yang strategis di persilangan dua benua dan dua samudra, sehingga 40 persen perdagangan dunia melewati perairannya.

Baca Juga:  Unusa Kenalkan Aplikasi Nomolitera, Ini Fungsinya

Dalam pidatonya, mantan Komandan Kapal Selam Type-209 tersebut menjelaskan beberapa ancaman maritim di masa depan. Mulai dari ancaman militer seperti invasi dan sabotase bawah laut, hingga ancaman nir-militer berupa perompakan, penyelundupan, dan bencana alam, serta ancaman hibrida seperti serangan siber dan peperangan informasi. Dalam menghadapi kompleksitas ancaman tersebut, Indonesia kini memiliki empat kapal selam aktif yang dinilai masih perlu ditambah dan dikembangkan.

Sebagai langkah antisipasi, Ali menyampaikan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) telah menyiapkan rencana penguatan kekuatan bawah air dengan membangun kapal selam berteknologi modern, termasuk baterai lithium-ion dan sistem persenjataan mutakhir, serta pengembangan kapal selam nirawak dan sistem pengawasan bawah laut.

Baca Juga:  ITS Teliti Adaptasi Tanaman untuk Ketahanan Pangan

“Targetnya, Indonesia dapat memiliki 12 kapal selam pada tahun 2044 demi menjangkau seluruh laut di setiap pulaunya,” tegasnya memastikan.

Menanggapi hal tersebut, Rektor ITS Prof Dr Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menyampaikan dukungan penuh ITS terhadap rencana maritim Indonesia dalam meningkatkan pertahanan maritim Indonesia melalui pengembangan teknologi bawah air. Ia menegaskan bahwa ITS siap berkontribusi tidak hanya melalui riset dan pengembangan teknologi, tetapi juga dengan menyiapkan sumber daya manusia unggul di bidang kelautan dan kemaritiman.

Bambang juga menyebutkan bentuk komitmen ITS dalam mendukung maritim Indonesia melalui pembangunan pusat klaster maritim yang akan menjadi wadah hilirisasi berbagai inovasi mahasiswa di bidang kemaritiman. Lebih jauh, ITS juga membuka ruang sinergi dengan industri dan pemerintah, termasuk dengan PT PAL dan TNI AL, demi memperkuat kemandirian Indonesia dalam teknologi bawah air menuju visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga:  Profesor ITS Kembangkan Kemometrik Berbasis Python untuk Analisis Kimia

Terakhir, Guru Besar Departemen Teknik Mesin ITS tersebut juga menyampaikan harapannya agar seminar ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga langkah nyata membangun kerja sama strategis. Selain itu, juga diharapkan mampu mendukung _Sustainable Development Goals_ (SDGs) poin ke-17 tentang kemitraan dalam mencapai tujuan.

“ITS siap berkontribusi kepada bangsa lewat mitra strategis bersama Angkatan Laut dalam mewujudkan kemandirian teknologi maritim,” tegas Bambang optimistis.

Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *