SMCC Unesa Dampingi Santri dan Ortu Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC) dan Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS) memberikan konseling dan trauma healing bagi korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Aksi pendampingan yang dilaksanakan hingga penutupan posko tersebut menyasar warga yang terdampak, terutama anak-anak.

Kepala SMCC Unesa, Wiryo Nuryono menuturkan bahwa kehadiran ia dan timnya untuk membantu meringankan beban psikologis yang dirasakan korban pasca-kejadian tersebut, sehingga bisa lebih tenang dan kuat secara mental.

Baca Juga:  Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Tambah jadi 3 Orang

“Seperti kita tahu, kejadian seperti ini sangat berdampak pada kondisi psikologis korban dan keluarga besar, bahkan warga sekitar, termasuk anak-anak. Ada semacam trauma yang muncul, itu yang kita dampingi dan meminimalisir trauma melalui pendekatan psikologi,” tambahnya.

 

Dosen Fakultas Psikologi (Fpsi) Unesa itu, trauma healing yang diberikan kepada anak-anak yaitu berupa pendekatan permainan sederhana seperti menggambar, stik berwarna, hingga aktivitas menghibur sesuai keinginan anak-anak.

Baca Juga:  MCC Unesa Beri Pendampingan Konseling Trauma bagi Korban Ponpes Al Khoziny

Sementara untuk orang dewasa diberikan pendampingan psikologis untuk membantu individu memproses pengalaman traumatis, menstabilkan kondisi emosional, dan bisa kembali menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kami menggunakan berbagai metode psikologi untuk mengubah cara ingatan traumatis disimpan dan dirasakan korban, sehingga mengurangi penderitaan emosionalnya,” tambahnya.

Kemudian Direktur PPIS, Mutimmatul Faidah juga ikut memberikan pendampingan trauma healing kepada orang tua santri yang menjadi korban. Ia mendengarkan berbagai keluh kesah dan cerita dari masing-masing wali santri selama proses evakuasi berlangsung, serta menenangkan gejolak emosional melalui pendekatan yang humanis.

Baca Juga:  Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Tambah Jadi 37 Orang

Sebagai tambahan, SMCC menjalani aksi kemanusiaan tersebut dengan tim yang terdiri dari dosen, psikolog, hingga mahasiswa. Tim dilepas Wakil Rektor II Bachtiar Syaiful Bachri dan Direktur PPIS Mutimmatul Faidah di Lobi Rektorat Unesa Kampus 2 Lidah Wetan, pada Kamis, 2 Oktober 2025, pagi. 

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *