Kementerian Agama menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ambruknya atap bangunan asrama santri putri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani Ra di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, yang terjadi pada Rabu (29/10/2025).
Sebagai bentuk kepedulian, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama, Basnang Said, berkunjung langsung ke lokasi pada Kamis (30/10/2025) sore. Dalam kunjungan tersebut, ia menyerahkan bantuan sebesar Rp200 juta dari Kementerian Agama kepada pihak pondok pesantren sebagai wujud dukungan dan perhatian pemerintah terhadap proses pemulihan pasca musibah.
Dalam kesempatan itu, Basnang Said menyampaikan duka mendalam atas musibah yang terjadi.
“Semoga para korban diberikan kesembuhan, dan yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Ini adalah musibah bersama, mari kita hadapi dengan kesabaran dan keikhlasan. Musibah ini juga menjadi ujian sekaligus pengingat bagi kita semua,” ujar Basnang Said.
Kunjungan ini turut didampingi oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim, Imam Turmudzi, serta Kepala Kankemenag Kabupaten Situbondo, Muhammad Mudhofar, beserta jajarannya. Sehari sebelumnya, Kemenag Situbondo bersama Kapolres Situbondo juga telah meninjau langsung lokasi kejadian.
Selain meninjau pondok pesantren, Basnang Said menyempatkan diri mengunjungi keluarga korban meninggal dunia, Putri Hemilia Oktaviantika, di Desa Rawan, Kecamatan Besuki. Ia menyampaikan belasungkawa dan menyerahkan bantuan uang tunai kepada keluarga yang ditinggalkan.
Kakanwil Kemenag Jatim turut memberikan bantuan serupa. Ia juga menjenguk para santri yang masih dirawat, yakni Putri Mahfaza Salsabila dan Aura Adelia, untuk memberikan dukungan moril serta bantuan kepada keluarga.
Diketahui, sebelum peristiwa ambruknya atap asrama terjadi, wilayah Besuki diguyur hujan disertai angin kencang. Akibat kejadian tersebut, 11 santri mengalami luka-luka, sebagian besar menjalani perawatan jalan, dua santri masih dirawat di RSUD Besuki, dan satu santriwati, Putri Hemilia Oktaviantika, meninggal dunia.
Kementerian Agama berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu proses pemulihan pondok pesantren, baik dari aspek fisik maupun psikososial, demi memastikan kegiatan pendidikan santri dapat segera berjalan normal kembali. 
Editor: William



 
                     
                    