Yayasan Al Muslim Jawa Timur terus memperkuat komitmennya dalam mencetak generasi pemimpin berwawasan global melalui kerja sama yang berkesinambungan dengan AIESEC. AIESEC adalah organisasi kepemudaan internasional yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan pemuda melalui pengalaman lintas budaya dan proyek sosial yang diimplementasikan melalui bidang pendidikan.
Al Muslim sebagai lembaga pendidikan yang juga memiliki program unggulan dalam kepemimpinan pemuda telah lama menjalin kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam bentuk internship sebagai native speaker di Yayasan Al Muslim Jawa Timur dengan jangka waktu tertentu.
Kerja sama ini terjalin karena Al Muslim dan AIESEC memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya menanamkan kepemimpinan melalui kerja sama dan komunikasi secara global yang bisa dirintis sejak pendidikan usia dini.
Program Global Volunteer AIESEC ini membawa semangat lintas budaya dan pendidikan yang secara langsung berdampak positif pada siswa di semua jenjang, mulai dari KB-TK-SD-SMP-SMA.
Pada semester gasal tahun ajaran ini, Al Muslim menyambut dua intern AIESEC, salah satunya adalah Ms. Anita Grnja dari Serbia. Para intern ini terlibat aktif dalam berbagai kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, hingga ekstrakurikuler, dengan fokus pada pengajaran bahasa Inggris interaktif dan pengembangan kompetensi abad ke-21 seperti komunikasi dan kepemimpinan.
Kehadiran para intern AIESEC, yang merupakan bagian dari program Global Volunteer atau Local Project yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan , tidak hanya menghadirkan sesi pembelajaran yang dinamis, tetapi juga memfasilitasi pertukaran budaya secara langsung.
Ms. Anita Grnja dari Serbia mengungkapkan rasa senangnya berada di Indonesia dan berinteraksi dengan para pelajar Al Muslim. “Saya sangat senang berada di Indonesia. Budaya yang hangat dan semangat belajar siswa di Al Muslim sungguh mengesankan. Melalui interaksi sehari-hari dan di kelas, saya berharap dapat berbagi tentang Serbia dan juga belajar banyak tentang kekayaan budaya di Indonesia,” ucapnya.
Peran guru pendamping sangat penting dalam memfasilitasi interaksi ini. Ustazah Ida, salah satu guru Bahasa Inggris SMP Al Muslim yang mendampingi Ms. Anita di sekolah, menyampaikan apresiasinya.
“Kehadiran Ms. Anita menjadi katalisator yang luar biasa. Anak-anak menjadi lebih percaya diri untuk berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dan wawasan global mereka pun berkembang. Saya merasa senang bisa mendampingi Ms. Anita selama berada di sekolah.”
Dampak positif juga dirasakan langsung oleh para siswa. Gilang, siswa SMP Al Muslim kelas VIII Abu Bakar ash Shiddiq, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dari interaksi ini.
“Seru sekali bisa diskusi langsung tentang budaya antar negara dengan Ms. Anita. Kami tidak hanya belajar Bahasa Inggris, tetapi juga saling bertukar informasi tentang kebiasaan, makanan, hingga sistem pendidikan di negara mereka. Itu membuat saya jadi lebih ingin tahu tentang dunia,” ujar Gilang.
Editor: William
