Untuk mengembangkan potensi anak bangsa, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pameran inovasi bertajuk Innovnesa #3, Unesa Innovation Product Exhibition, Senin (24/11) di Gedung Rektorat Unesa Kampus Lidah Surabaya.
Total ada 79 produk inovasi karya dosen dan mahasiswa yang dipamerkan. Pameran ini akan menjadi platform bagi Unesa untuk memperkenalkan inovasi-inovasi terbaru dan memperkuat kolaborasi dengan industri dan masyarakat.

Wakil Rektor 3 Unesa Bambang Sigit Widodo mengaku bahwa pameran inovasi Unesa 2025 diharapkan dapat menjadi momentum bagi Unesa. “Untuk terus mengembangkan inovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan, serta memperkuat peranannya dalam mendukung pembangunan nasional,” ungkapnya.
Dijelaskan bahwa pergerakan teknologi sudah sangat cepat sekali, demikian juga yang terjadi di perguruan tinggi. Menurutnya ini karena pertumbuhan ekonomi yang ditentukan dengan suatu produk hasil riset dari para dosen.
Dia menekankan saat ini perguruan tinggi tidak lagi pada era kompetisi. Tapi era kolaborasi
“Kami dengan kami dengan ITS, kami dengan berbagai macam perguruan tinggi sama-sama berkolaborasi karena di bawah kita adalah merah putih. Persaingan kita mungkin perguruan tinggi di luar negeri,” ujarnya.
“Kita harus berkolaborasi nah inovasi sebagai bagian dari produk hasil kerja bersama,” tegasnya.
Kepala Bappedalitbang Surabaya Irvan Wahyudrajad mengaku kagum, bangga dan bersyukur dengan banyaknya inovasi Unesa. Irvan menegaskan pihaknya terus mengembangkan inovasi bersama pentahelix. Dia ingin inovasi mahasiswa dan dosen langsung bermanfaat untuk masyarakat.
“Kita berupaya menyambungkan inovasi inovasi dengan industri kreatif. Kami tantang pemuda Unesa untuk berinovasi dan memberikan manfaat. Sehingga tujuan kampus berdampak juga bisa memajukan Kota Surabaya,” tegasnya.
Editor: William


