Guru besar sekaligus Dekan Fakultas Ketahanan Pangan (FKP), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Nining Widyah Kusnanik mendapat penghargaan sebagai ‘Tokoh Mitra Bhayangkara Penggerak Komunitas Ketahanan Pangan’ dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pada malam puncak Hoegeng Awards 2025, di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu, 16 Juli 2025.
Penghargaan dari Kapolri, Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, yang diserahkan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Irjen (Pol) Dedi Prasetyo itu merupakan bentuk apresiasi atas peran dan kontribusi dekan FKP dalam membangun pendidikan tinggi berbasis agroekoteknologi, teknologi pangan, bioteknologi, dan kewirausahaan pangan digital.
Nining Widya Kusnanik menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan kepercayaan yang diberikan melalui penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan itu bukan hanya pencapaian personal, tetapi juga menjadi capaian lembaga, dan wujud dari komitmen bersama.
Ia berharap, penghargaan ini menjadi pemantik semangat untuk terus melahirkan program dan inovasi unggulan yang memperkuat dampak Unesa melalui FKP dalam memperkokoh ketahanan pangan nasional.
“Terima kasih kepada Kapolri dan seluruh jajarannya termasuk Polda Jatim yang sudah membangun sinergi yang kuat selama ini. Terima kasih juga kepada pimpinan, dosen, dan civitas Unesa, juga kepada seluruh jajaran mitra,” ucapnya.
Peran dan Kontribusi
Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas berbagai kontribusi Nining Widya Kusnanik di bidang ketahanan pangan. Ia menginisiasi dan mendampingi berbagai program lapangan sebagai berikut:
Pertama, pendampingan Program Klinik Tani Sirkular Milenial Semeru (KTSM SEMERU). Bersama Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim), ia membangun sinergi antara kampus, petani milenial, dan penguatan desa pangan dengan memberikan edukasi, konsultasi, dan pendampingan program pertanian sirkuler.
Kedua, pendampingan Sekolah Nasional Tangguh untuk Ketahanan Pangan Rakyat (SENTRA). Ia bersama Polda Jatim mendirikan Sekolah Nasional Tangguh untuk Ketahanan Pangan Rakyat (SENTRA) sebagai edukasi gerakan ketahanan pangan dari sekolah.
Ketiga, penguatan peran mahasiswa sebagai Brigade Ketahanan Pangan. Melalui Brigade Ketahanan Pangan Unesa, mendorong keterlibatan mahasiswa bersama dengan Bhabinkamtibmas Polda Jatim menjadi agen penggerak ketahanan pangan di desa.
Keempat, memberikan ToT Polisi Penggerak Ketahanan Pangan. Program ini dilakukan bersama dengan Polda Jawa Timur, memberikan ToT kepada Bhabinkamtibmas Polda Jatim tentang pembuatan pakan ternak dan pupuk dari Limbah jagung, serta olahan makanan dan minuman dari bahan dasar jagung.
Kelima, pendampingan pesantren ketahanan pangan bersama Polresta Sidoarjo. Keenam, mendorong implementasi dan hilirisasi riset dan pengabdian masyarakat civitas academica kepada kelompok petani binaan Polda Jatim.
Editor: William