Libatkan Institusi Pendidikan, Geliat Airlangga Gelar Capacity Building Pendampingan Ibu

Geliat Airlangga bersama United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) menggelar capacity building dalam rangka memberikan pendampingan untuk ibu maupun calon ibu. Kegiatan ini melibatkan perwakilan dari berbagai institusi pendidikan di Jawa Timur, pada Kamis (28/11). 

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Dr Ratna Dwi Wulandari SKM selaku perwakilan tim Geliat Airlangga menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal kerja sama. Khususnya dalam menekan angka kematian ibu dan bayi. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia masih memiliki angka kematian ibu dan bayi yang cukup tinggi. 

“Ya sesuai dengan namanya ‘Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat’. Jadi kali ini menjadi awalan kerja sama kita untuk sama-sama melakukan upaya sistematis dalam mengurangi risiko kematian ibu dan bayi. Seperti yang pernah dilakukan sejak tahun 2015, di mana kita melakukan pendampingan untuk ibu,” ungkap Prof Ratna.

Baca Juga:  SD Mudipat Wisuda Munaqosyah ke XI, Cetak Generasi Qurani

Di sisi lain, UNICEF Indonesia sebagai lembaga yang memiliki perhatian terhadap kualitas hidup anak pun berkomitmen akan selalu memberikan dukungan. Mulai dari peningkatan kualitas, dan kegiatan-kegiatan strategis yang dapat meningkatkan kualitas hidup sehat masyarakat. 

“Tetap konsisten dan fokus dalam kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama ibu dan anak. Kalau konteks saat ini, penurunan angka kematian dan moga-moga bisa membawa masyarakat jauh dari itu,” ujar Perwakilan UNICEF Indonesia, Suradi Usup Ahmad SKM MKes. 

Baca Juga:  Pasutri ini Dikukuhkan jadi Guru Besar Unair: Cinta Tumbuh Lewat Ilmu

Untuk mencapai tujuan yang besar, tentu memerlukan partisipasi besar dari masyarakat berbagai golongan. Dalam melakukan pendampingan untuk ibu, baik Prof Ratna maupun pihak UNICEF sepakat untuk melibatkan semua pihak dari berbagai bidang.

“Karena di sini kami berusaha me-manage faktor risiko yang tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga ada masalah sosial, budaya, pengetahuan, dan informasi. Jadi, Geliat sendiri berkembang dengan melibatkan institusi pendidikan lainnya dan dari berbagai bidang keilmuan,” terang Prof Ratna. 

Baca Juga:  Hardiknas 2025, Prabowo Luncurkan 4 Program Hasil Terbaik Cepat

Menurut Prof Ratna, akar permasalahan ini dapat terjadi pada siapapun. Pendampingan terlaksana dengan menjadi pendengar bagi para ibu maupun calon ibu. “Kita sama-sama mengawal agar selama masa kehamilannya bisa dilalui dengan aman dan melahirkan dengan selamat yang ditunjang dengan kondisi kesehatan yang baik.”

Sejalan dengan hal itu, Suradi pun setuju. Pihaknya pun menerangkan akan merangkul organisasi yang ada di masyarakat untuk berperan. “Pelan-pelan kita mengajak keterlibatan organisasi masyarakat supaya sama-sama meningkatkan peran masing-masing sesuai dengan bidangnya,” tegasnya.

Penulis: Bagus
Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *