Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mengukuhkan 16 Guru Besar mulai Selasa hingga Kamis (19/12) di Aula Graha Mukti, Kampus MERR-C, UNAIR.
Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak secara langsung memimpin jalannya sidang pengukuhan ini. Prof Nasih mengharap penambahan 16 Guru Besar ini dapat meningkatkan kontribusi UNAIR.
Prof Nasih juga mengingatkan bahwa guru besar memiliki dua tugas penting. “Tugas seorang profesor sangat mulia, karena selain bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, profesor juga harus menyebarluaskan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan umat manusia. Dua fungsi inilah yang menjadi sangat amat penting,” ungkapnya dalam pidatonya.
Prof Nasih juga menekankan bahwa seorang profesor harus tetap menjalankan tiga pilar tridharma perguruan tinggi. “Meski sudah menjadi profesor, fungsi-fungsi akademik harus tetap dioptimalkan. Termasuk di dalamnya pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat harus dapat terus dilakukan sampai kapan pun. Bahkan ketika jabatan atau status sebagai PNS sudah tidak ada lagi,” tegasnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh disiplin ilmu. Menurutnya lewat kolaborasi seluruh disiplin ilmu maka permasalahan yang ada di masyarakat akan dapat terselesaikan.
“Kami sangat berharap semua disiplin ilmu, khususnya yang hari ini kami kukuhkan, bisa saling bekerja bersama untuk mengembangakan ilmu pengetahuan dan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi manusia. Dengan begitu, UNAIR dapat lebih berkontribusi, bermanfaat, dan berimpact bagi indonesia dan dunia,” tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, dengan penambahan 16 guru besar, UNAIR saat ini telah memiliki total 372 Guru Besar. Jumlah tersebut setara dengan 17 persen dari seluruh pengajar di lingkungan Universitas Airlangga.
Penulis: Erbe. Editor: Lilicya