Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi sekaligus adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan gagasan orang tua mereka. Karenanya, pembentukan Danantara sangat emosional bagi Prabowo.
“Saya bisa bersaksi bahwa berdirinya Danantara ini sebetulnya bagi Pak Prabowo sangat emosional. Karena sesungguhnya Danantara ini adalah gagasan dari orang tua kami pada 40 tahun lalu,” ujarnya dalam acara CNBC Economic Outlook 2025, Rabu (26/2).
Hashim mengatakan gagasan orang tua mereka yang sudah ada sejak 1980-an itu tidak bisa diwujudkan lantaran pemerintah saat itu tidak setuju. Gagasan itu baru lah bisa diwujudkan saat Prabowo menjadi Presiden RI.
“40 tahun kemudian putranya, anaknya, Prof Sumitro (ayah Prabowo dan Hashim) diberikan mandat oleh rakyat Indonesia dan diberikan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita impian dari orang tua kami,” katanya.
Prabowo resmi meluncurkan Danantara pada 24 Februari lalu. Ia mengatakan Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaan negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di dunia.
Ukuran ini, sambungnya, bisa dilihat dari aset yang dikelola Danantara yang mencapai US$900 miliar atau Rp14.665 triliun (kurs Rp16.300 per dolar AS).
“Saya tahu dan saya menyadari bahwa ada banyak pertanyaan tentang Danantara Indonesia. Ada yang ragu-ragu apakah ini bisa berhasil atau tidak. Hal ini adalah wajar karena inisiatif ini belum pernah ada sebelumnya. Namun hari ini, seluruh rakyat Indonesia patut berbangga karena dengan total aset lebih dari US$900 miliar dan antara Indonesia akan menjadi salah satu dana kekayaan atau sovereign wealth fund negara terbesar di dunia,” ujarnya.
Penulis: Deta
Editor: William