Penyesuaian Jadwal Commuter Line, Pengguna: Enggak Telat Ngantor Lagi!

Mulai hari ini, Selasa (1/7) jadwal perjalanan Commuter Line di wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya sudah berubah. Di kesempatan ini, beberapa awak media diajak langsung meninjau kondisi, jadwal perjalanan dan penumpang di commuter line.

Keberangkatan dimulai dari stasiun Mojokerto dengan menggunakan Commuter Line Jenggala rute Mojokerto, Tulangan, Sidoarjo dan Gubeng Surabaya. Kereta Jenggala 464 berangkat  pukul 08.40 dari Mojokerto menuju Gubeng Surabaya.

Aini, warga Mojokerto mengaku sangat terbantu dengan jadwal commuter line yang makin banyak. Pasalnya, sudah 4 tahun ini dia bekerja  menggunakan commuter line Mojokerto-Surabaya sebagai alat transportasi. Karena kerjanya ngeshift, biasanya Aini berangkat dengan commuter line paling pagi atau jam 08.40.

Baca Juga:  Izin Bank Syariah Muhammadiyah Terbit 1 Bulan Lagi

“Alhamdulillah dengan jadwal yang maju dan banyak keberangkatan, semoga enggak keburu-buru dan telat ngantor lagi,” ungkap Aini yang bekerja di perkantoran daerah Wonokromo.

Rizal Asisten Manager KCI mengakui bahwa penyesuaian jadwal ini tindak lanjut dari kebijakan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025 sejak 1 Februari lalu.

“Perjalanan ini merupakan perubahan jadwal KA lokal. Tujuan kami mengajak media untuk sarana edukasi perjalanan commuter line dan menyosialisasikan ke pengguna dalam prioritas penggunaan angkutan masal,” ucapnya.

Baca Juga:  Libur Isa Almasih, Pengguna Kereta Commuter di Surabaya Tembus 50 Ribu Perhari

Perubahan perjalanan commuter line dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah dan memaksimalkan commuter line tanpa mengganggu perjalanan kereta lain.

“Akan kita evaluasi terus dalam pola perjalanan untuk memaksimalkan perjalanan,” tegasnya.

Sementara Bayu Gunawan Area Manager KCI Surabaya menambahkan, pihaknya terus mengevaluasi penyesuaian jadwal tersebut. Menurutnya penyesuaian ini memudahkan penumpang. Misalnya bagi para pekerja di wilayah Mojokerto ke Surabaya. Dengan meningkatnya jadwal commuter line, maka penumpang tidak telat kerja.

Baca Juga:  Pengguna Kereta Commuter di Surabaya Naik 41 Persen

Dia juga berharap, nantinya 2026, wacana penambahan sarana, armada bisa terealisasi.
“Sehingga bisa kita eksplor menjadi pola operasi yang memudahkan dan meningkatkan kenyamanan penumpang,” tuturnya.

Luqman, Manager KAI Daop 8 juga menegaskan bahwa perubahan ini menyesuaikan kepentingan publik. Yang memudahkan warga dalam menggunakan kereta api.

“Adanya perubahan ini lebih baik. Karena jadwal layanan semakin meningkat,” tegasnya.

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *