Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menggelar rapat evaluasi dan memeriksa berjalannya Sekolah Rakyat. Meski hari libur, rapat diikuti dengan antusias oleh 100 Kepala Sekolah Rakyat, Kepala Sentra dan Balai Kemensos, serta narahubung keduanya.
Sekolah Rakyat telah berjalan dua pekan sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimulai pada 14 Juli lalu.
“Seperti arahan Presiden Prabowo, masalah kesehatan anak-anak ini akan kita atasi bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan setempat dengan layanan yang sesuai dengan fasilitas kesehatan di sana,” jelas Gus Ipul dalam siaran pers Minggu (27/7).
Selama dua pekan mengamati perkembangan berjalannya Sekolah Rakyat dengan saksama, Gus Ipul menemukan adanya beberapa siswa yang menderita gangguan kesehatan di masa penyesuaian.
Gus Ipul pun berpesan kepada para Kepala Sekolah untuk bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat memberikan perawatan kepada anak-anak hingga sembuh. Selain masalah kesehatan, ada tiga hal lain yang menjadi perhatian utama Gus Ipul, yaitu bullying (perundungan), kekerasan fisik maupun seksual dalam lingkungan sekolah dan juga intoleransi.
Gus Ipul meminta para kepala sekolah untuk memberikan perhatian khusus. Tak hanya itu, guna memitigasi hal-hal tersebut, pihaknya akan menggandeng tim kurikulum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk membuat Standar Operasional Prosedur untuk penanganan ketiganya.
“Saya titipkan sejak awal kepada para kepala sekolah. Ini sedang dimatangkan kurikulumnya, SOP-nya, kode-kodenya supaya para kepala sekolah memiliki standar yang sama dalam memitigasi tiga hal yang tidak boleh terjadi di sekolah rakyat tersebut,” pesan Gus Ipul.
Untuk menjalankan Sekolah Rakyat secara maksimal, Gus Ipul juga mengingatkan pentingnya bekerja sebagai tim. Meski Kemensos dan Sekolah Rakyat memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing, ia berpesan agar komunikasi tetap berjalan baik dan semua bisa menjalankan tugas dan perannya secara maksimal.
“Kita ini satu tim yang punya tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mari kita selesaikan tugas kita masing-masing. Mari bekerja sebagai tim,” kata Gus Ipul.
Editor: William