Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, SMA Al Muslim Sidoarjo menyelenggarakan Seminar Kesehatan Mental Remaja bertajuk “Rahasia Konsentrasi Maksimal dan Emosi Terkendali” pada Kamis, 10 Oktober 2025 di lantai 4 Gedung Al Muslim Sidoarjo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari projek siswa yang bertujuan meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap pentingnya menjaga keseimbangan antara konsentrasi, emosi, dan kesehatan mental. Uniknya, kegiatan ini juga menjadi wujud kolaborasi antara sekolah dan orang tua, di mana wali murid turut berperan aktif sebagai narasumber utama.
Seminar menghadirkan Dr. Ilham Nur Alfian, M.Psi., Psikolog, selaku Ketua Majelis Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jawa Timur dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, yang juga merupakan wali murid dari peserta didik SMA Al Muslim Sidoarjo.
Dalam pemaparannya, Dr. Ilham menekankan pentingnya kemampuan remaja dalam mengelola emosi dan menjaga fokus belajar. Menurutnya, keseimbangan antara pikiran dan perasaan berperan besar dalam mendukung prestasi akademik. “Serta membentuk kesehatan mental yang stabil dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala SMA Al Muslim Sidoarjo, Dr. Mahmudah, S.Ag., M.Pd menyampaikan apresiasi atas kolaborasi sekolah dengan orang tua serta menekankan pentingnya pembinaan aspek mental-emosional bagi peserta didik.
“Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak mampu mengelola emosi menjadi energi positif, sehingga tidak berdampak negatif pada konsentrasi belajar dan kemampuan daya juang siswa, yang pada akhirnya membantu mencapai tujuan,” ujar Dr. Mahmudah.
Seminar berlangsung secara interaktif dengan sesi tanya jawab antara narasumber dan peserta. Antusiasme siswa tampak tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan seputar cara mengatasi stres, mempertahankan fokus, dan membangun ketenangan diri di tengah tekanan akademik.
Melalui kegiatan ini, SMA Al Muslim Sidoarjo berharap peserta didik dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan mental serta mengapresiasi peran orang tua sebagai mitra aktif dalam proses pendidikan. Kolaborasi antara sekolah, peserta didik, dan orang tua diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, suportif, dan berorientasi pada kesejahteraan psikologis siswa.
Editor: William
