RMI NU Surabaya Kecam Trans7, Tuntut Minta Maaf ke Kiai

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya melalui Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI), melaksanakan kunjungan ke kantor Trans7 yang terletak di Jl. Raya Sambikerep No. 187, Surabaya, pada Selasa (14/10).

Kunjungan tersebut, dilakukan sebagai respons atas tayangan program Xpose Uncensored yang ditayangkan pada 13 Oktober 2025, yang dinilai menyebarkan narasi hoaks serta merendahkan martabat pondok pesantren.

Koordinator Humas PC RMI NU Surabaya, Izzulhaq Zainuddin, menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyesalkan dan keberatan atas tayangan tersebut.

Menurutnya, isi program itu tidak lagi bersifat kritik, melainkan telah menebar fitnah dan menghina lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, khususnya pesantren di Jawa Timur.

Baca Juga:  Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Tambah Jadi 37 Orang

“Yang menjadi objek utama dalam tayangan itu adalah Pondok Pesantren Lirboyo dan Kiai Haji Anwar Manshur. Ini sangat melukai perasaan para santri dan kiai di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Izzulhaq menegaskan, bahwa PC RMI NU Surabaya menuntut pihak Trans7 untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, serta melakukan kunjungan langsung (soan) ke para masyayikh, khususnya kiai dan nyai yang dicatut dalam tayangan tersebut.

Baca Juga:  Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Jadi 16 Orang

“Kami dari PC RMI Kota Surabaya menyampaikan tuntutan yang paling utama, yaitu adanya penindakan tegas berupa permintaan maaf secara terbuka dari pimpinan Trans7, dan juga soan langsung kepada para masyayikh yang disebutkan dalam video Xpose Uncensored,” tegasnya.

Ia pun menambahkan, langkah tersebut diharapkan dapat sedikit meredakan kekecewaan dan luka hati yang dirasakan para santri di seluruh Indonesia. “Dengan demikian, ke depan diharapkan dapat mengobati kekecewaan dan sakit hati yang dirasakan para santri,” ujarnya.

Dengan begitu, Izzulhaq menegaskan, bahwa PC RMI NU Surabaya tidak akan tinggal diam apabila tuntutan tersebut tidak segera dipenuhi. Pihaknya siap menempuh langkah hukum sebagai upaya terakhir.

Baca Juga:  SMCC Unesa Dampingi Santri dan Ortu Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny

“Jika tidak ada kejelasan dan tindak lanjut dari pihak Trans7, kami akan mengambil langkah tegas melalui jalur hukum, karena tayangan itu telah mencemarkan nama baik serta citra pondok pesantren,” pungkasnya.

Pihak RMI NU Surabaya berharap pimpinan Trans7 pusat segera memberikan tanggapan resmi dan tindakan konkret sebagai bentuk tanggung jawab moral atas tayangan yang telah menimbulkan keresahan di kalangan pesantren.

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *