UNESA Perluas Kerjasama dengan UZSWLU Tashkent

Rektor UNESA melalui LPSP memerluas jejaring kerjasama dengan Uzbekistan State World Languages University (UZSWLU) di Tashkent, Uzbekistan pada Selasa, 28 Oktober 2025.  Maspiyah sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP), membuka perjanjian kerjasama untuk LPSP UNESA agar memerkuat jaringan pendidikan dan pelatihan sertifikasi berskala internasional melalui program pelatihan dan pendidikan kompetensi dosen, dan program staf outbound-inbound dengan UZSWLU, Tashkent.

Maspiyah menegaskan bahwa LPSP UNESA juga telah menyiapkan penelitian bersama dengan UZSWLU Tashkent, agar meningkatkan performa UNESA dalam kolaborasi penelitian internasional.

Baca Juga:  Cinta Sakinah 2.0: Negara dan Generasi dalam Perebutan Makna

Tidak hanya itu, Maspiyah juga menyampaikan LPSP mendorong agar kerjasama dengan UZSWLU ini bisa digunakan juga secara strategis oleh lembaga-lembaga internal lainnya di UNESA, seperti dalam bidang akademik terbuka kerjasama untuk pertukaran mahasiswa UNESA dengan UZSWLU.

“Lalu Lab School UNESA juga bersedia menjalin kerjasama dalam program pelatihan guru dan magang mahasiswa di Lab School UNESA,” jelasnya.

Selama di UZSWLU Tashkent, LPSP UNESA juga diberi kesempatan menjadi pemateri dalam pelatihan kompetensi dosen dalam bidang pengajaran berbasis project based learning. Dalam kegiatan tersebut, Maspiyah memaparkan materinya tentang project based learning perkuliahan Ilmu Kosmetik atau Kosmetologi.

Baca Juga:  UNESA Gelar ICHELSS V, Sikapi Perubahan Kurikulum Pendidikan

Berdasarkan kepakaran tersebut, Maspiyah menyampaikan bagaimana mahasiswa yang pernah diajarnya agar dapat memanfaatkan rempah-rempah lokal di Indonesia dalam menghasilkan karya rias yang indah dan sehat. Maspiyah menguatkan bahwa minuman jamu, dan bahan rias lokal semakin bisa dikembangkan dalam industri kosmetik di Indonesia.

Pemateri kedua dari LPSP UNESA disampaikan oleh Anung Priambodo, menerangkan materi tentang bagaimana mahasiswa dapat mengembangkan lagi budaya permainan tradisional Indonesia untuk kemampuan psikologi anak. Anung menegaskan, “bahwa pengembangan olahraga tradisional begitu penting karena memiliki tiga unsur yaitu healthy, happy, positive character.”

Baca Juga:  Kedubes Inggris Apresiasi Unesa Sukses Gelar International Cultural Festival 2025

Penyampaian dua materi tersebut mendapatkan atensi dan manfaat bagi dosen-dosen di UZWLU, apalagi peserta begitu antusias karena mendapat bentuk-bentuk ice breaking dari Ima yang memandu pelatihan dari UNESA.  Secara umum rangkaian kegiatan tersebut begitu strategis, sebagai salah satu komitmen UNESA untuk memperluas jejaring kerjasama internasional.

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *