Mata kuliah yang berdampak pada sertifikat Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) semakin membudaya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR). Kali ini, mahasiswa S1 dan Magister Manajemen ditantang untuk menciptakan karya intelektual dalam bentuk game dan lagu yang kemudian didaftarkan sebagai HaKI.
Dalam Mata Kuliah Manajemen KPT, mahasiswa Magister Manajemen diminta untuk mengembangkan game yang berkaitan dengan materi perkuliahan. Tantangan ini mendapat sambutan antusias oleh seluruh mahasiswa, hingga akhirnya sembilan mahasiswa berhasil memperoleh sertifikat HaKI atas game yang mereka ciptakan.
Sementara itu, dalam Mata Kuliah Pengantar Manajemen untuk mahasiswa S1, mereka mendapat tantangan untuk menciptakan lagu bertemakan manajemen. Hasilnya, sebanyak 17 karya lagu mahasiswa berhasil mendapatkan sertifikat HaKI. Secara keseluruhan, terdapat 27 pemerolehan sertifikat dengan berbagai jenis karya dari mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen, yaitu brosur, lagu, rekaman video, program komputer, hingga permainan video dan film cerita.
Berkarya dengan Inovatif
Dosen pengampu mata kuliah tersebut, Prof Dr Gancar C Premananto menekankan pentingnya mendorong mahasiswa untuk berkarya dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam bentuk inovatif. “Perkuliahan di era Gen Z saat ini tidak cukup hanya menggunakan metode klasikal, tetapi juga membutuhkan edutainment yang menggabungkan pendidikan dengan entertainment,” tuturnya.
Ia menilai game adalah aktivitas menyenangkan bagi semua kalangan. Untuk itu, memasukkan unsur game dalam pendidikan menjadi salah satu hal penting yang menarik ketertarikan siswa dalam belajar.
“Selain memberikan pengalaman pembelajaran, juga membangkitkan karya-karya yang memberi kebanggaan bagi mahasiswa sendiri,” ujarnya.
Metode pembelajaran inovatif, sambungnya, bukan berasal dari kurikulum baru, melainkan merupakan pengembangan dari kurikulum yang sudah ada dengan mengakomodasi Outcome-Based Education (OBE) dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK).
Pengalaman Berharga bagi Mahasiswa
Gatum Ananta Putra, mahasiswa Magister Sains Manajemen (MSM) FEB UNAIR yang menerima sertifikat HaKI, mengungkapkan kebanggaannya atas inovasi dalam metode pembelajaran itu. “Disini, mahasiswa didorong untuk terus berkarya melalui pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh dosen,” ujarnya.
Senada dengan Gatum, Dyah Permata Aulyah juga menuturkan bahwa pembelajaran ini turut memberikan pengalaman yang sangat berharga. “Saya belajar banyak, bukan hanya teori, tetapi juga dilatih untuk membuat game sebagai metode pembelajaran. Tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa tugas-tugas yang diberikan ternyata memberikan pengalaman belajar yang luar biasa.”
Berkat inovasi dalam pengajaran, Prof Gancar pun mendapat penghargaan sebagai “The Most Innovative Lecturer” dalam ajang FEB Awards 2024. Lebih lanjut, Prof Gancar berharap agar mahasiswa dapat lebih terstimulasi dalam aktivitas belajar mengajar serta menyadari pentingnya perlindungan HaKI untuk karya intelektual mereka.
“Selain memberikan pengalaman pembelajaran, tentu harapannya bisa menciptakan kenangan positif dan kebanggaan bagi mahasiswa setelah lulus dari mata kuliah tersebut. Selamat untuk para penerima sertifikat HaKI. Barakallah,” pungkas Prof Gancar.
Penulis: Erbe Bagus. Editor: Lilicya