Ratusan produk karya murid SD Muhammadiyah 11 (Muhlas) Surabaya ludes terjual diborong ibu-ibu. Ini terjadi saat SD Muhlas menggelar Puncak UKK (Unjuk Kerja dan Karya) Kelas 6 bertajuk Sejuta Aksi Meraih Prestasi, Rabu (21/5) di Aula AR Fachruddin.
Produk karya yang dipamerkan dan dijual di UKK antara lain keset kain perca, pot bunga, tas anyaman bungkus kopi, lampu hias botol bekas, dompet rajut benang. UKK diikuti 147 murid kelas 6 yang terbagi menjadi 25 kelompok. Tujuannya, untuk mengembangkan kreatifitas siswa.
“Bagaimana anak punya karya, life skill. Ketika dirumah, anak bisa memanfaatkan barang barang bekas jadi karya,” ungkap Kepala SD Muhlas Ustazah Mursiah MPd.
Selain itu juga melatih public speaking, tampil berani. Termasuk anak bisa membuat laporan kegiatan.
“Jadi anak cakap, tak hanya bidang akademik tapi juga skillnya,” terangnya.
Bianca, murid kelas 6 Ar Razzaq mengaku memanfaatkan limbah plastik bekas bungkus kopi untuk membuat tas. Menurutnya, ini sekaligus untuk mengurangi sampah. Selain itu, karya ini juga bisa menambah penghasilan.
“Bisa dijual serta meningkatkan kreatifitas kita,” ujarnya.
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bidang Dikdasmen dan PNF H Sutikno SSos MH mengakui bahwa UKK ini paling disenangi murid. Dimana anak bisa menuangkan ide idenya. “Seperti ide membuat lampu hias.
Ini bakat luar biasa. Jangan lupa kepada ibu bapak guru serta orang tua,” pesannta
Dijelaskan bahwa minat bakat dan jiwa sosialĀ murid perlu dipupuk. Kemudian perlu dikembangkan minat bakatnya ini.
“Mumpung anak masih kecil jadi lebih mudah memupuknya,” tegasnya.
Sementara Pengawas Sekolah Dasar Wilayah Surabaya Utara Drs H Mudjoko MSi turutĀ mengapresiasi karya murid SD Muhlas.
“Luar biasa. Anak dilatih mengimplementasikan ketrampilan abad 21. Diantaranya berpikir kritis, kreatif, inovatif dan kolaboratif,” ujarnya.
Mudjoko berharap, dari kegiatan ini, apa yang dilakukan anak SD Muhlas, diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
“Baik itu di kreatif, inovatif, kolaboratif maupun komunikatifnya. Sehingga anak di masa depan bisa survive dengan kondisi akan datang,” tegasnya.
Editor: Er Bagus