Pameran SPE Hadir 9-12 Juli di Grand City Convex Surabaya

Surabaya Printing Expo (SPE) kembali hadir menyapa masyarakat pada 9-12 Juli 2025 di Grand City Convex Surabaya.

Sebagai penyelenggara pameran industri percetakan terbesar di Indonesia Timur, Krista Exhibithions membawa beragam teknologi dan solusi terkini dalam industri percetakan.

Pameran SPE tercatat sudah digelar ke 18 kalinya di Surabaya. Nantinya selama pameran berlangsung, pengunjung disuguhi pengalaman langsung melihat beragam teknologi mesin cetak mutakhir.

Mulai dari digital printing, offset printing, hingga teknologi cetak masa depan seperti pencetakan 3D printing, UV printing, dan web-based printing system yang kini semakin canggih, cepat, dan hemat biaya.

Baca Juga:  Ekspor Jatim Naik 19,68 Persen di April 2025

CEO Krista Exhibitions, Daud D Salim menyampaikan, SPE 2025 jadi  momentum strategis pelaku industri memperkenalkan perkembangan teknologi percetakan terkini.

Lebih itu SPE juga menawarkan solusi produksi yang lebih inovatif dan berdaya saing. Serta menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Pameran ini diikuti 150 peserta termasuk 10 pelaku UMKM dan menargetkan 15.000 pengunjung dalam empat hari penyelenggaraan,” ungkap Daud, Kamis (3/7) saat gelar konferensi pers di Grand City Mal.

Daud menegaskan, pihaknya berkomitmen mendorong percepatan pertumbuhan industri percetakan nasional.

“Selain itu juga memperkuat posisi Surabaya sebagai salah satu pusat inovasi dan industri kreatif di Indonesia,” sambungnya

Baca Juga:  Pameran East Food dan East Pack 2025 Hadir di Surabaya Mulai 12-15 Juni

Ahmad Mughira Nurhani, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) mengapresiasi Krista sebagai penyelanggara pameran mesin percetakan.

“Sudah lebih dari 20 tahun. Luar biasa Krista,” jelasnya.

Di pameran ini sangat tepat bagi teman teman percetakan. Di SPE ini PPGI kerjasama seperti membuat kompetisi lomba desain kemasan untuk UKM. Kompetisi ini bisa diikuti siswa SMK.

“Harapan kami, grafika bisa dilirik anak anak muda. Desain di komputer itu bisa jadi cetakan kemasan yang bagus,” jelasnya.

Perwakilan Disbudpar Ekonomi Kreatif Jawa Timur, Satriya Kurniawan mengakui bahwa SPE ini menambah wawasan pelaku industri dalam teknologi cetak. Dalam hal printing, di pameran ini ada isu green printing. Bagaimana mengelola limbah print dan digunakan lagi untuk media print.
“Entah itu tintanya air atau teknologi apa,” ujarnya.

Baca Juga:  Pengunjung EastFood EastPack Membludak, Warga Borong Ragam Jajanan

Dari sektor ekonomi, lanjut Kurniawan, pameran ni berdampak besar. Adanya SPE bisa menambah ilmu pelaku ekonomi kreatif.

“Tiap event mesti ada cetak brosur. Kemudian ada printing untuk kebutuhan ekonomi kreatif. Sukses buat SPE,” ungkap Kurniawan.

Penulis & foto: Bagus
Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *