Komitmen Universitas Airlangga (UNAIR) untuk menghadirkan zona lingkungan kuliner halal, aman, dan sehat (Zona KHAS) mendapat pengakuan dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pada penutupan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 di Grand Ballroom Al Marwah, Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Minggu (14/9/2025), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan langsung sertifikat penghargaan Zona KHAS kepada UNAIR.
Dua kantin UNAIR, yaitu Kantin Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Kantin GOR Kampus C, menjadi percontohan implementasi Kuliner Halal, Aman, dan Sehat. Dalam sambutannya, Khofifah yang juga alumni UNAIR, menilai langkah tersebut sebagai terobosan penting. “Alhamdulillah UNAIR sudah ikut mengembangkan Zona KHAS. Semoga bisa menjadi rujukan bagi kampus lain yang ingin melakukan hal serupa,” kata Khofifah.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Prof Ir Mochammad Amin Alamsjah MSi PhD hadir mewakili Rektor untuk menerima penghargaan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Pusat Halal UNAIR yang mengawal jalannya program ini. “Terima kasih kepada Pusat Halal yang sudah bekerja keras. Selanjutnya mari kita kawal sertifikasi halal untuk produk hilirisasi riset dan inovasi UNAIR,” ujar Prof. Amin.
Penghargaan Zona KHAS menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi dalam memperkuat ekosistem halal. Dengan dukungan Pusat Halal, UNAIR menunjukkan bahwa kampus bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga motor penggerak ekonomi syariah yang berdampak langsung pada masyarakat.
Layanan Konsultasi Halal
Tak hanya menerima penghargaan, UNAIR melalui Pusat Halal juga membuka layanan konsultasi dan fasilitasi sertifikasi halal gratis selama gelaran FESyar. Prof. Amin yang sempat berkunjung ke stand dan memberikan semangat kepada para petugas piket jaga stand.
“Terus lanjutkan pendidikan. Yang S1 lanjut S2, yang S2 ke S3. Beasiswa banyak, kesempatan terbuka, manfaatkan untuk membangun bangsa,” pesannya.
Selain stand Pusat Halal, FESyar 2025 menghadirkan pameran produk halal dan UMKM syariah, menampilkan 38 pesantren melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Sesi business matching targetkan pembiayaan 25 miliar rupiah dan transaksi perdagangan 10 miliar rupiah, dengan realisasi awal mencapai 15,38 miliar rupiah.
Potensi Ekonomi Halal
Mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional,” FESyar 2025 menegaskan besarnya potensi Jawa Timur sebagai pusat ekonomi halal. Dengan populasi 42,09 juta jiwa sampai 97,28 persen di antaranya muslim provinsi ini memiliki landasan kuat.
Kehadiran Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo, yang menjadi pionir dan terbesar di Indonesia, ribuan pondok pesantren, serta 460 ribu sertifikasi halal yang mencakup lebih dari satu juta produk memperlihatkan kesiapan infrastruktur. Khofifah berharap FESyar 2026 kembali digelar di Jawa Timur. “Terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah mempercayakan FESyar 2025 di Jawa Timur. Semoga tahun depan tetap di sini,” katanya.
Editor: Lilicya