Proses pencarian korban para santri tertimbun reruntuhan musala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih terus berlangsung hingga Rabu (1/10) sore.
Tim SAR gabungan mencari keberadaan korban yang terjebak reruntuhan. Hingga saat ini, 66 santri masih dalam pencarian. Sedangkan 120 santri sudah berhasil dievakuasi.
Tercatat tiga santri meninggal dunia. Korban jiwa tersebut adalah Maulana Alfian Ibrahim, warga Kali Anyar Kulon Surabaya, Mochammad Mashudulhaq asal Surabaya, serta Muhammad Soleh asal Bangka Belitung.
Kasubdit RPDO Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer, menjelaskan bahwa tim telah mendeteksi 15 titik lokasi keberadaan korban. Dari jumlah tersebut, delapan titik berstatus zona hitam dan tujuh titik zona merah.
“Tantangannya adalah mengangkat beban beton dan menciptakan celah aman tanpa memperparah kerusakan struktur bangunan yang sudah gagal,” ujar Freezer dalam konferensi pers di Posko Al-Khoziny.
Area pencarian dibagi menjadi tiga zona: A1, A2, dan A3. Di zona A1, tim masih mendeteksi respons dari korban, sehingga penyelamatan dilakukan dengan metode gorong-gorong dari bawah untuk meminimalkan risiko.
Editor: William