Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa beras masih mengalami inflasi namun mulai melemah. Sebelumnya, pada periode April 2022 sampai Maret 2023, harga beras sempat 3 kali mengalami inflasi month to month. Hingga puncaknya, inflasi beras cukup tinggi terjadi Februari 2024.
Plt Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti dalam pemaparan rilis berita statistik Senin (1/3) siang, menuturkan, pada Maret 2024 2024 tekanan inflasi beras melemah. “Ini seiring dengan kegiatan panen raya sehingga meningkatkan produksi beras,” ucapnya.
Namun disisi yang lain, jelang Idul Fitri telur dan daging ayam ras jadi penyumbang utama andil inflasi pada Maret ini. Seiring dengan peningkatan potensi produksi jagung pada Maret 2024. “Daging ayam ras dan telur ayam mengalami inflasi tinggi. Bahkan meningkat dibanding sebelumnya. Ini didorong meningkatnya permintaan momen Ramadan,” jelasnya.
Amalia memaparkan ringkasan Inflasi Maret 2024. Disebutkan bahwa inflasi m to m sebesar 0,52% dan inlasi y on y sebesae 3,05%. Penyumbang utama inflasi Maret 202r adalah kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,41%.
“Komoditas penyumbang utama adalah beras, daging ayam ras, cabai merah, sigaret kretek dan telur ayam ras,” tegasnya.
Penulis: Erbe
Editor: Anne