SD Mudipat Gelar Pengajian Isra Miraj, Hadirkan Din Syamsuddin

SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya menggelar pengajian Isra Miraj 1446H, Senin (27/1) di Auditorium lantai 4 Gedung Milenium, Jalan Pucang Jajar III, 18-20 Surabaya.

Bertajuk Membangun Generasi  Robbani, pengajian ini menghadirkan Prof Dr H Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA PhD, Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2015.

Din Syamsuddin memuji perkembangan SD Muhammadiyah 4 Pucang sebagai salah satu sekolah unggulan Muhammadiyah dengan segudang prestasi.

“Alhamdulillah, SD Muhammadiyah 4 Pucang semakin berkembang dan menjadi kawah candradimuka untuk mencetak generasi Rabbani. Saya mengimbau para orang tua di Surabaya untuk mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah ini,” ungkapnya.

Ia juga mengajak para orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka ke pesantren, termasuk Pesantren Modern Internasional Dea Malela (PMI Dea Malela) yang ia dirikan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga:  Simposium IAKMI Jatim Sikapi SKP dengan Bijak, Dukung Transformasi Kesehatan

“Pesantren ini telah berdiri selama sembilan tahun dan dapat menampung hingga 1.000 santri. Dea Malela menjadi tempat mencetak generasi muda dengan nilai-nilai keimanan dan kecerdasan,” tambahnya.

Di era digital, Din Syamsuddin menegaskan pentingnya menggunakan teknologi sebagai alat untuk kebaikan.

“Teknologi adalah alat, bukan tujuan. Kita harus memiliki literasi untuk memanfaatkan teknologi seperti gadget dan media sosial agar menghasilkan manfaat,” tuturnya.

Ia menyoroti dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan di kalangan generasi muda.

“Generasi muda cenderung terpengaruh gadget karena kurangnya kontrol dari orang tua dan sekolah. Oleh karena itu, pilihlah sekolah yang mengutamakan pendidikan karakter, seperti SD Muhammadiyah 4 Pucang, dan dukung mereka dengan bimbingan di rumah,” tegasnya.

Baca Juga:  K3S SD/MI Muhammadiyah Surabaya Gelar Wisuda Tahfidz III

Din Syamsuddin juga menekankan bahwa pendidikan keluarga adalah kunci utama dalam membentuk generasi Rabbani.

“Pendidikan di rumah adalah persemaian pertama. Orang tua jangan menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada sekolah,” tegasnya.

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edy Susanto, menjelaskan konsep sekolah dalam membangun generasi Rabbani.

“Penguatan agama menjadi fondasi utama, diikuti oleh pendidikan ilmu pengetahuan agar anak-anak dapat menghadapi tantangan zaman dengan karakter akhlakul karimah,” katanya.

Edy menambahkan bahwa pihaknya juga aktif membekali orang tua melalui program parenting.

“Kami memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya kedekatan dengan anak di era digital. Selain itu, kami membimbing siswa agar menggunakan teknologi sebagai alat untuk belajar dan memperluas wawasan,” jelasnya.

Baca Juga:  Spemma MoU dengan Kemenag, Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Alquran

SD Muhammadiyah 4 Pucang juga menjalin kerja sama dengan Pesantren Dea Malela yang didirikan oleh Din Syamsuddin.

Edy Susanto menyatakan pihaknya siap mensosialisasikan pesantren tersebut kepada wali murid sebagai opsi pendidikan lanjutan.

“Kami akan menjembatani jika lulusan SD Mudipat ingin melanjutkan pendidikan ke Pesantren Dea Malela. Ini adalah bentuk kolaborasi untuk mendukung generasi Rabbani,” ungkapnya.

Melalui sinergi antara sekolah, pesantren, dan keluarga, Din Syamsuddin optimis bahwa generasi muda dapat menjadi insan Rabbani di tengah era digitalisasi.

“Dengan pendidikan karakter yang kuat, dukungan teknologi yang terarah, dan peran aktif orang tua, Indonesia memiliki harapan besar untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan global,” tutupnya.

Penulis: Erbe Bagus
Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *