Menkeu Ungkap Alasan Presiden Efisiensi Anggaran

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan Presiden Prabowo Subianto ingin keuangan negara lebih bersih, sehingga berujung efisiensi  APBN 2025 sebesar Rp306,69 triliun.

“Presiden Prabowo sudah berulang kali mengatakan bahwa ia ingin spending (belanja APBN) lebih efisien, baik, bersih, dan fokus. Terutama dalam menjaga kebutuhan masyarakat,” ungkapnya dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).

Baca Juga:  Kanwil DJP Jatim I Catat SPT Hingga 30 April, Ini Jumlahnya

Wanita yang akrab disapa Ani itu menegaskan sudah banyak diskusi untuk mewujudkan mimpi belanja yang lebih baik. Salah satu langkah yang kini ditempuh Pemerintah Indonesia adalah efisiensi anggaran.

Ia memang tak merinci berapa jumlah K/L terdampak efisiensi anggaran. Namun, sang Bendahara Negara memastikan bahwa langkah ini menyasar lintas kementerian/lembaga di Kabinet

Baca Juga:  FEB Unair Kolaborasi dengan KPMG, Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Profesional

“Kami mengimplementasikan efisiensi, dalam hal ini (untuk) efektivitas anggaran di lintas kementerian dan lembaga. Kami melihat secara lebih detail mengapa dan bagaimana (penggunaan anggaran), serta berapa banyak yang mereka habiskan,” jelas Ani

“Dan berapa anggaran yang mereka minta untuk program, termasuk kegiatan menteri,” tambahnya.

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya untuk melakukan penghematan anggaran sampai Rp306 triliun.

Baca Juga:  Prabowo Terima Kunjungan Korea, Pererat Ekonomi

Arahan soal efisiensi anggaran tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang terbit pada 22 Januari 2025 lalu. Kemudian, disusul dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

Pos utama yang disasar Presiden Prabowo adalah pemangkasan belanja K/L senilai Rp256,1 triliun. Lalu, pemotongan alokasi dana transfer ke daerah (TKD) Rp50,59 triliun.

Penulis: Deta. Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *