Bank Indonesia (BI) akan menambah insentif likuiditas kepada bank-bank yang menyalurkan kredit ke sektor perumahan hingga Rp80 triliun.
Saat ini, BI menyediakan Rp23,19 triliun untuk insentif tersebut. Penambahan insentif diputuskan usai rapat antara BI, Danantara, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian BUMN, serta Komisi V DPR.
“Dari hasil diskusi ini tadi, kami akan naikkan secara bertahap menjadi Rp80 triliun untuk mendukung program perumahan ini,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran pers, Rabu (12/2).
Perry mengatakan sektor perumahan bisa memberikan dukungan yang tinggi bagi pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
Dia menyebut sektor perumahan yang maju akan mendorong sektor-sektor lain. Dalam kesempatan itu, Menteri PKP Maruarar Sirait alias Ara mengapresiasi dukungan BI untuk program 3 juta rumah. Dia optimistis program rumah bersubsidi akan berlipat ganda.
“Nah, kalau 220 ribu rumah tadi kita hitung dikali Rp170 juta berapa tadi Rp38 triliun. Jadi, kita bisa buat itu double Pak Gubernur,” ucap Maruarar.
“Ini akan sepanjang sejarah Indonesia, dengan apa yang Bapak lakukan, kita bisa membuat rumah subsidi bagi rakyat kita di tahun ini bisa meningkat luar biasa,” tegasnya.
Editor: William