Komisi X DPR RI Kunjungi UNAIR, Bahas Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru

Komisi  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan kerja spesifik ke Universitas Airlangga (UNAIR). Acara kunjungan berlangsung pada Kamis (20/02/2025) di Ruang Amerta, Kantor Manajemen Kampus MERR-C UNAIR. Kunjung tersebut bertujuan untuk membahas sistem penerimaan mahasiswa baru di universitas negeri dan swasta.

Hadir dalam kegiatan, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hj Himmatul Aliyah SSos MSi dan Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA. Hadir pula anggota komisi X DPR RI, perwakilan LLDikti Wilayah Jawa Timur, serta pimpinan dari berbagai universitas negeri dan swasta di Kota Surabaya.

Baca Juga:  SD Mudipat Gelar Recharging GTK dan Launching EduMu

Himmatul Aliyah menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini penting sebagai langkah untuk memastikan sistem penerimaan mahasiswa baru di universitas negeri dan swasta berjalan dengan adil dan transparan. “Sistem penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi harus lebih mengutamakan prinsip keadilan dan pemerataan dengan memberi porsi yang lebih kepada jalur prestasi dan jalur tes yang terjangkau,” ucapnya.

Lebih lanjut, Himmatul Aliyah juga menegaskan bahwa Perguruan tinggi harus juga berperan dalam usaha pemerataan pendidikan. Salah satunya dengan memberi kesempatan lebih pada siswa yang tergolong dalam daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). “Perguruan tinggi harus memastikan bahwa siswa yang berprestasi dari berbagai latar sosial ekonomi memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas,” imbuhnya.

Baca Juga:  ITS Sepakati MoU dengan OVM China

Penerimaan Mahasiswa Baru di UNAIR

Terkait penerimaan mahasiswa baru, Rektor UNAIR Prof Nasih menjelaskan bahwa Universitas Airlangga lebih berfokus kepada kualitas daripada kuantitas. “UNAIR termasuk yang memiliki prinsip small is beautiful, jadi meski penerimaan mahasiswa tidak terlalu banyak, namun insyaallah akan menjadi cantik-cantik,” ucap Guru Besar FEB UNAIR itu.

lebih lanjut, Prof Nasih juga menegaskan bahwa UNAIR selalu terbuka untuk menerima calon mahasiswa baru yang memiliki masalah ekonomi. “Dalam kaitanya dengan KIP Kuliah, UNAIR termasuk yang agak banyak karena setiap tahun. Kami selalu memberikan KIP sebanyak lebih dari 1000. Pada tahun 2024 lalu kita memberikan KIP Kuliah sebanyak 1400 sehingga di jalur mandiri pun UNAIR ada KIP Kuliah. Jadi tidak ada alasan untuk mereka yang kurang mampu dan terdaftar KIP Kuliah untuk tidak mengikuti seleksi mandiri di UNAIR,” tambahnya.

Baca Juga:  Spemma Gelar Fortasi 2025, Tekankan Penerapan Tata Krama

Penulis: Erbe Bagus. Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *