Pasutri ini Dikukuhkan jadi Guru Besar Unair: Cinta Tumbuh Lewat Ilmu

Dalam suasana sakral dan penuh penghormatan, Universitas Airlangga kembali mengukuhkan enam Guru Besar dari berbagai bidang keilmuan pada Kamis (24/4). Namun, dari deretan akademisi yang dikukuhkan, terdapat sepasang suami istri, Prof Dr Hari Basuki Notopuroto dr MKes dan Prof Dr Dwi Winarni MSi, yang resmi menyandang gelar Guru Besar di hari yang sama.

Momen langka ini menjelma menjadi simbol perpaduan antara komitmen ilmiah dalam ikatan kehidupan. Satu panggung, dua gelar kehormatan, dan satu ikatan kehidupan, pasangan suami istri ini menjadi bukti nyata bahwa ilmu pengetahuan dan cinta bisa tumbuh bersama.

Baca Juga:  Prof Madyan Resmi Dilantik Jadi Rektor Unair Periode 2025-2030

Pengukuhan yang berlangsung di Aula Garuda Mukti, Kampus C UNAIR ini tidak hanya menandai capaian individu, namun juga menegaskan bahwa perjalanan akademik bisa menjadi ruang pertumbuhan bersama dalam keluarga.

Prof Hari Basuki merupakan akademisi dengan dedikasi tinggi di bidang manajemen informasi dan biostatistika. Sementara Prof Dwi Winarni MSi fokus menekuni histologi hewan dalam eksplorasi spesies teripang lokal penghasil kolagen. Keduanya menunjukkan bahwa perbedaan bidang keilmuan tidak menghalangi keselarasan dalam kontribusi. “Kami saling menopang, bukan hanya dalam kehidupan rumah tangga, tetapi juga dalam perjuangan panjang di jalur akademik,” ujar Prof Dwi.

Baca Juga:  Unair Berhasil di Peringkat 287 Dunia Versi QS WUR

Sinergi Akademik dan Harmoni Kehidupan

Perjalanan keduanya yang penuh tantangan merupakan kisah yang menginspirasi untuk akademisi muda dan pasangan ilmuwan lainnya di lingkungan UNAIR. Dalam orasi masing-masing, mereka menyinggung pentingnya kolaborasi, komitmen jangka panjang, dan nilai-nilai luhur dalam membangun keilmuan yang berdampak pada masyarakat.
“Bagi kami, mengabdi di dunia pendidikan adalah cara terbaik untuk menjawab panggilan bangsa. Jika bisa dilakukan bersama pasangan, maka itu adalah anugerah,” kata Prof Hari dengan penuh syukur.

Baca Juga:  Aturan Siswa Surabaya Wajib Berbahasa Jawa di Sekolah, Pakar Unair: Perlu Integrasi

Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak CMA, dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas pengukuhan ini. Ia menyebut bahwa pasangan tersebut bukan hanya sosok akademisi yang kompeten, tetapi juga teladan bagi generasi muda dalam membangun integritas dan etika ilmiah. Pengukuhan keduanya menjadi pengingat bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang keunggulan individu, tetapi juga tentang nilai-nilai yang dibangun dalam kebersamaan.

Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *