BI Jatim Catat Ekonomi Triwulan I Tumbuh 5 Persen

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) mencatat ekonomi Jawa Timur pada Triwulan I 2025 tetap solid, atau tumbuh sebesar 5 persen year-on-year (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,87 persen (yoy).

Dari sisi permintaan, kinerja ekonomi utamanya ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah seiring dengan pencairan THR dan bansos, dan net ekspor terutama ekspor komoditas lemak minyak, produk kimia, dan tembakau.

Kepala KPw BI Jatim Ibrahim mengatakan, secara sektoral, kuatnya ekonomi Jawa Timur didorong oleh peningkatan kinerja sektor pertanian seiring dengan panen raya padi dan peningkatan produksi holtikultura (cabai rawit) serta peningkatan kinerja sektor akomodasi, makan, dan minum seiring kenaikan permintaan pada perayaan Imlek, Ramadan dan Idul Fitri 2025.

Triwulan I 2025 didukung oleh terkendalinya inflasi sebesar 1,35 persen (yoy), meski lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,77 persen (yoy). Inflasi yang terkendali tersebut sejalan dengan koordinasi TPID yang dirumuskan dalam kerangka pengendalian inflasi 2025,” ujar Ibrahim saat Media Breafing berkolaborasi dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, Kantor LPS II Jawa Timur dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Provinsi Jawa Timur di Kantor BI Jatim, Kamis (15/5).

Baca Juga:  Meski Minimarket di Surabaya Parkirnya Gratis, Beberapa Tetap Ada Jukir Narik Tarif

Kepala Kantor OJK Jatim Yunita Linda Sari mengatakan, hingga Maret 2025, kinerja perbankan menunjukkan total kredit sebesar Rp 609 triliun atau tumbuh sebesar 6,37 persen (yoy) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 793 triliun atau tumbuh 2,94 persen (yoy).

“Stabilitas perbankan juga terjaga tercermin dari rasio NPL yang termitigasi 3,29 persen dan CAR yang kuat sebesar 30,43 persen. Ketahanan perbankan terhadap risiko likuiditas terjaga sebagaimana tercermin dari AL/DPK sebesar 11,16 persen dan AL/NCD sebesar 52,62 persen,” ungkapnya.

Baca Juga:  Per 1 Juli Jadwal KAI Commuter Surabaya Berubah

Kepala Perwakilan Kemenkeu Jatim Dudung Rudi Hendratna mengatakan, hingga Maret 2025 belanja APBN di Jatim tumbuh kuat ditopang oleh Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar 23,40 persen. Pertumbuhan realisasi belanja APBN sebagai Shock Absorber, dilakukan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS), peningkatan bidang konektivitas dan ketahanan pangan.

“Kuatnya kinerja belanja sejalan dengan realisasi pendapatan pajak, kepabeanan dan cukai, serta PNBP yang tetap terjaga sesuai target yang ditetapkan sampai dengan Triwulan I 2025,” terangnya.

Kepala LPS II Jatim Bambang S Hidayat mengatakan, LPS memastikan SSK dan kinerja ekonomi nasional tetap terjaga melalui program penjaminan simpanan yang kredibel dan resolusi bank yang efektif. “LPS menjamin penuh lebih dari 617 juta rekening simpanan nasabah di Bank Umum dan 15,5 juta rekening di BPR/BPRS atau mencakup 99,98 persen dari total rekening,” katanya.

Baca Juga:  Izin Bank Syariah Muhammadiyah Terbit 1 Bulan Lagi

Kuatnya perekonomian Jatim Triwulan I 2025 dan terjaganya stabilitas sistem keuangan akan berlanjut pada Triwulan II 2025. Ke depan, BI, OJK, Kemenkeu, dan LPS II Jatim berkomitmen dalam menjaga stabilitas dan mendorong ekonomi Jatim.

Ekonomi Jawa Timur Triwulan I 2025 tercatat tetap solid, atau tumbuh sebesar 5 persen year-on-year (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,87 persen (yoy). (Catur Irawan/Suara Merdeka Surabaya)

Melalui penguatan sinergi, inovasi, dan kebijakan yang pro-growth, keempat lembaga optimis dapat berkontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas, menavigasi tantangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim yang berkelanjutan, sejalan dengan visi Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara serta mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.

Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *