BI Jatim Genjot Potensi Kopi, Cokelat dan Rempah Tembus Internasional

Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur terus menggenjot potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk naik kelas hingga ke kancah internasional.

Tak hanya fokus pada komoditas kopi, tahun ini BI memperluas cakupannya dengan merangkul UMKM cokelat dan rempah-rempah yang dinilai memiliki potensi strategis untuk dikembangkan.

Menurut Ridzky Prihadi Tjahyanto, Advisor Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, langkah ini merupakan kolaborasi erat antara BI dan Pemerintah Kota Surabaya.

“Kami ingin memberdayakan UMKM, khususnya di sektor kopi. Namun, tahun ini kami juga mengundang UMKM dari produk cokelat dan rempah-rempah karena ternyata selain kopi, kedua produk ini di Jawa Timur juga sangat strategis dan perlu kita berdayakan,” kata Ridzky di acara Java Coffe Flavors Fest (JCFF), Senin (25/8).

Baca Juga:  GIIAS Hadir di Grand City Convex Surabaya, Mulai 27-31 Agustus

Untuk mendukung penetrasi pasar global, BI memanfaatkan jaringan kantor perwakilannya di berbagai negara, seperti Tokyo, Beijing, Singapura, dan New York. Menurut Ridzky Kantor-kantor ini yag berfungsi sebagai “etalase” bagi produk-produk UMKM Indonesia, memudahkan mereka untuk memperluas jangkauan pasar.

“Bahkan di Tokyo, kami sudah memiliki semacam showcase di warung-warung kopi, bekerja sama dengan pengusaha lokal di sana, untuk ikut memasarkan produk kopi dari Jawa Timur,” ujarnya.

Baca Juga:  Aturan Sound Horeg, 4 Poin Wajib Ditaati

“Inisiatif ini membuka peluang besar bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan produk mereka secara langsung di luar negeri,” imbuh Ridzky.

Kendati begitu, Ridzky mengakui bahwa branding kopi Indonesia di pasar internasional masih sangat terpusat pada nama-nama daerah tertentu seperti kopi Toraja.

“Hal ini tetap kami biarkan dulu sambil menunggu perkembangan dari asosiasi. Jika memang ada keinginan untuk mengarah ke sana, kami akan terus mendukung,” tandasnya.

Baca Juga:  OJK Pastikan Permodalan Perbankan di Jatim Levelnya Kuat

Ia optimistis, produk kopi dari Jawa Timur memiliki daya saing tinggi. “Kopi dari Banyuwangi dan Wonosalam, misalnya, punya pasarnya sendiri. Mereka memiliki kualitas yang sangat bersaing,” ungkap Ridzky.

RIlidzky juga mengungkapkan, dengan dukungan penuh dari Bank Indonesia, para pelaku UMKM Kopi, Cokelat, dan Rempah di Jawa Timur kini memiliki kesempatan emas untuk menaklukkan pasar global, membawa nama baik daerah, dan meningkatkan perekonomian lokal.

Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *