Pendaftaran Kedokteran Gigi Unesa Dibuka 29 Juli sampai 6 Agustus

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mulai membuka pendaftaran Prodi S-1 Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran (FK). Pendaftaran jalur mandiri (SPMB) skema Non-Tes UTBK mulai 29 Juli sampai 6 Agustus 2025. Seleksi menggunakan nilai UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).

Dekan FK Unesa, dr. Endang Sri Wahjuni mengatakan bahwa Prodi S-1 Kedokteran Gigi Unesa menghasilkan lulusan berupa dokter gigi yang berkompeten di bidangnya. Selain itu, lulusan Kedokteran Gigi Unesa memiliki kompetensi tambahan di bidang sport dentistry.

Baca Juga:  Unair Kukuhkan 9.347 Mahasiswa Baru

“Bidang sport dentistry merupakan ciri khas Kedokteran Gigi Unesa, dan ini yang pertama di Indonesia. Sport dentistry ini berfokus pada upaya preventif dan promotif penyakit gigi dan mulut di dunia olahraga,” ucapnya, Selasa (29/7).

Rancangan kurikulum Kedokteran Gigi Unesa berbasis OBE atau outcome based education yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan bekal secara teori dan praktek sekaligus, sehingga profil lulusan yaitu menjadi dokter gigi yang berkompeten.
Praktek dilaksanakan dalam dua skema yaitu skema laboratorium dan simulasi menggunakan dental simulator sebanyak 25 unit yang sudah disiapkan.

Baca Juga:  Aturan Siswa Surabaya Wajib Berbahasa Jawa di Sekolah, Pakar Unair: Perlu Integrasi

“Mahasiswa juga melalui tahapan early clinical exposure (ECE) sebelum mahasiswa ke jenjang profesi. Sejak semester awal juga mulai terlibat program pengabdian dan penelitian bidang kedokteran gigi,” tambah dekan FK.

Wakil Dekan 1 FK Unesa, dr. Febrita Ardianingsih menambahkan, praktek mahasiswa dilakukan baik di awal kuliah maupun untuk profesi atau co-assistant (coas) di sejumlah rumah sakit mitra Unesa di antaranya Rumah Sakit Haji, dan RSUD Ibnu Sina Gresik; serta puskesmas di Kota Surabaya dan Sidoarjo.

Baca Juga:  UNAIR Terapkan Absensi Berbasis FR

Kedokteran Gigi Unesa menyediakan bundling program sarjana dan profesi. Setelah menempuh pendidikan sarjana, mahasiswa otomatis atau bisa langsung melanjutkan sekolah atau pendidikan profesi sehingga nantinya dapat lulus menjadi dokter gigi.

“Berbagai fasilitas sudah disiapkan, termasuk sejumlah laboratorium radiologi gigi dan biomedik, 25 unit dental simulator, ITMKG untuk pembuatan cetak gigi, dan lain-lain,” bebernya.

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *