OFTCS 2025 (Olimpiade Forum Tax Center Surabaya) yang digelar berkat kolaborasi DJP Jatim 1, IKPI dan Forum Tax Center Jatim 1 berlangsung sukses dan semarak. Seperti final hari Rabu (1/10) yang digelar di Universitas Kristen Petra Wonocolo Surabaya. Para mahasiswa bersaing debat dalam merebut juara. Tercatat 31 tim dari perguruan tinggi seJatim yang berpartisipasi.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jatim I Sugeng Pamilu menegaskan bahwa ini tahun kedua olimpiade pajak digelar.
“Program ini bagus,” ucapnya.
Menurutnya ini penting untuk membangun kesadaran pajak bagi generasi muda. Karena mereka nanti yang akan mengisi Indonesia di masa depan.
“Pajak itu perannya sangat vital bagi negara,” ujarnya.
Dia berharap, tahun depan makin banyak universitas yang bisa ikut olimpiade.
“Alhamdulillah banyak yang bersedia ikut dan hadir,” imbuhnya.
Sugeng mengatakan, olimpiade pajak memberikan pemahaman bagi mahasiswa. Sehingga mampu menjelaskan pertanyaan seputar pajak.
“Mereka kita kasih pertanyaan-pertanyaan sulit. Ternyata mereka bisa jawab mereka bisa debat dan mereka bisa menjelaskan dengan baik. Sehingga kami menyadari bahwa oh ternyata pemahamannya semakin baik. Makanya kami berharap kegiatan semacam ini berkelanjutan tahun depan,” terangnya.
Purnomo Ketua Forum Tax Center Jatim 1 menambahkan, dengan olimpiade ini, kesadaran pajak masyarakat, utamanya mahasiswa makin meluas.
“Sinergi kolaborasi ini merupakan kompetisi antar perguruan tinggi. Jadi kadang-kadang kita berkawan, kadang-kadang kita juga bersaing meraih prestasi,” katanya.
Sementara untuk mahasiswa sendiri, lanjut Purnomo, bisa jadi portfolio kalau mau masuk kerja. Misalnya mahasiswa tersebut sudah sudah pernah memenangkan a b c d.
“Sehingga dia tidak cuman pintar aja tapi dia juga bersosialitatif. Karena dia punya portofolio,” jelasnya.

Enggan Nur Santi Ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) Cabang Surabaya mengaku sebagai Mitra DJP perlu untuk bersama-sama melakukan edukasi kepada masyarakat. Terutama kepada mahasiswa sebagai generasi bangsa.
“Pendidikan pajak sejak dini itu memang sangat-sangat diperlukan. Untuk apa? ya kedepannya mereka ini kan juga akan jadi pengusaha, jadi profesional. Nah supaya mereka sendiri juga melek pajak. Itu tujuannya,” ucapnya.
Menurut Enggan, IKPI punya beban moral untuk bersama-sama melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pajak di Indonesia. “Supaya masyarakat itu tahulah kewajiban sebagai seorang warga negara. Salah satunya adalah membayar pajak,” jelasnya.
Foto: Erbagus
Editor: Lilicya