Meriahnya Jalan Sehat Bersarung MWCNU Gubeng di Hari Santri 2025

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, menggelar kegiatan Jalan Sehat Bersarung di puncak Gebyar Hari Santri 2025, Ahad (26/10) di Kantor MWCNU Kecamatan Gubeng, Jalan Juwingan No. 65 Surabaya.

Ketua Tanfidiziyah KH Samsuri, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan tahun ini diikuti 5.000 peserta, yang terdiri atas warga NU, santri, dan masyarakat Kecamatan Gubeng.

“Alhamdulillah, antusias warga sangat luar biasa. Berdasarkan kupon yang terkumpul, ada sekitar 5.000 peserta yang ikut serta,” ujarnya.

Baca Juga:  Peringati HSN 2025, PCNU Surabaya Istighosah dan Doa Bersama untuk Pesantren Al-Khozini ‎

Rute jalan sehat dimulai dari Kantor MWCNU di Jalan Juwingan, kemudian melewati Jalan Raya Ketajaya, Jalan Nias, dan kembali ke titik awal, dengan jarak tempuh sekitar 5 kilometer.

Selain jalan sehat, panitia juga menghadirkan berbagai kegiatan sosial dan ekonomi. Di antaranya pasar murah dan pasar rakyat yang diikuti oleh badan otonom NU serta pelaku UMKM warga NU, yang menjual beragam produk lokal, serta cek kesehatan gratis.

“Kami juga membuka layanan cek kesehatan gratis untuk 150 warga. Setelah itu akan dibagikan sayur-mayur gratis sebagai bentuk kepedulian sosial,” tambah Kyai Samsuri.

Baca Juga:  SIBA Wisata Beri Umroh Gratis untuk Jalan Sehat MWCNU Gubeng di Hari Santri 2025

Salah satu daya tarik utama kegiatan ini adalah hadiah undian umrah gratis bagi peserta jalan sehat. “Hadiah utama bukan voucher, tapi umrah full gratis untuk warga Nahdliyin,” ungkapnya.

Selain itu, peserta juga berkesempatan memperoleh hadiah menarik lainnya seperti kulkas, televisi, mesin cuci, sepeda, dan dispenser.

Seluruh hadiah berasal dari kontribusi warga NU dan sponsor yang juga merupakan bagian dari komunitas Nahdlatul Ulama. “Kupon dibagikan secara gratis, tidak diperjualbelikan. Semua dari warga NU untuk NU,” tegasnya.

Baca Juga:  MWCNU Gubeng Kick Off Hari Santri 2025, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kyai Samsuri menyampaikan pesan reflektif sesuai amanat pendiri NU, Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
“Dalam Muqaddimah AD/ART NU, beliau berpesan dua hal: pentingnya ilmu dan persatuan. Ilmu telah kami wujudkan dalam kajian-kajian santri, sedangkan persatuan tercermin dari kekompakan warga NU hari ini. Inilah wujud kesolidan dan semangat kebersamaan warga NU di Surabaya Timur,” tegasnya.

Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *