Kanwil IV KPPU Perkuat Pengawasan Harga dan Pasokan Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Kantor Wilayah IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Kanwil IV KPPU) mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan pergerakan harga bahan pangan di Surabaya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan stabilitas harga serta mencegah potensi praktik persaingan usaha tidak sehat yang dapat merugikan masyarakat.

Pemantauan yang dilakukan pada Selasa, 23 Desember 2025, berlangsung di Pasar Tradisional Wonokromo, Surabaya, dan dilaksanakan bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman serta Satgas Pangan Polda Jawa Timur. Plt Kepala Kanwil IV KPPU Romi Pradhana Aryo dan Kepala Bagian Administrasi Kanwil IV KPPU Dyah Paramita turut mendampingi kegiatan tersebut, bersama jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim, Dinas Perdagangan dan Peternakan Provinsi Jawa Timur, serta Bulog Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Pertanian dan tim melakukan pengecekan langsung terhadap berbagai komoditas strategis, antara lain beras, cabai, bawang, daging, telur, dan minyak goreng. Berdasarkan hasil pemantauan, harga beras SPHP tercatat Rp60.000 per kemasan 5 kg atau Rp12.000 per kg. Bawang merah dijual Rp40.000 per kg, bawang putih Rp35.000 per kg, dan gula Rp17.000 per kg. Sementara itu, harga telur ayam ras berada di kisaran Rp31.000 per kg, daging sapi Rp120.000–Rp125.000 per kg, dan daging ayam ras Rp39.000 per kg.

Baca Juga:  KPPU Lawan Serakahnomics, Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Dalam pemantauan tersebut, Menteri Pertanian menemukan minyak goreng kemasan bantal merek Minyakita dijual pedagang dengan harga Rp16.000 per kemasan, atau Rp300 di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700. Temuan ini langsung ditindaklanjuti dengan penyerahan barang bukti berupa tiga kemasan Minyakita kepada Direktur Reskrimsus Polda Jawa Timur Kombes Pol. Roy H.M. Sihombing.

“Harga komoditas di Pasar Wonokromo relatif stabil, namun penyimpangan kecil seperti ini tetap harus ditindak agar tidak membebani masyarakat, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” tegas Menteri Pertanian, Selasa (23/12).

Baca Juga:  Asuransi Astra Gelar Media Gathering, Kenalkan Fitur Virtual Survey

Dari sisi pengawasan KPPU, Kanwil IV terus memantau pergerakan harga secara berkelanjutan sebagai bagian dari early warning system. Dibandingkan pemantauan pada 16 Desember 2025, sejumlah komoditas menunjukkan tren penurunan harga, antara lain cabai merah keriting dari Rp55.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg, cabai merah besar dari Rp40.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg, serta bawang merah dari Rp50.000 per kg menjadi Rp40.000 per kg. Adapun daging ayam ras mengalami kenaikan tipis dari Rp38.000 per kg menjadi Rp39.000 per kg.

Usai dari Pasar Wonokromo, tim Kanwil IV KPPU bersama Satgas Pangan Polda Jatim melanjutkan pemantauan ke toko modern Indogrosir untuk memastikan konsistensi harga dan ketersediaan stok di seluruh rantai distribusi.

Baca Juga:  BI Jatim Genjot Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Digitalisasi dan Kendalikan Inflasi

Romi menegaskan bahwa pengawasan tidak hanya dilakukan di tingkat pasar, tetapi juga mencakup rantai pasok dari hulu ke hilir. “Kanwil IV KPPU berkomitmen mencegah potensi praktik persaingan usaha tidak sehat yang dapat menghambat pasokan atau memicu gejolak harga tidak wajar, sehingga merugikan petani maupun konsumen,” ujarnya.

Secara umum, kondisi pasokan bahan pangan di wilayah Surabaya terpantau relatif aman, baik di pasar tradisional maupun toko modern. “Stok tersedia dengan cukup dan harga masih berada dalam koridor kewajaran, dipengaruhi oleh mekanisme permintaan dan penawaran serta faktor iklim dan cuaca,” pungkas Romi.

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *