Dalam rangka meningkatkan awareness dan partisipasi influencer lokal dan konten kreator terkait isu pengendalian tembakau, Research Group Tobacco Control Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, mengadakan “Influencer Gathering: Encouraging Communication for Tobacco Control, Focusing on Electric-Cigarette in Modern Lifestyles” pada Rabu, 27 Maret 2024 di ASEEC Tower, Kampus B Universitas Airlangga, Surabaya.
Ketua Airlangga Health Promotion Center (AHPC) Univeritas Airlangga (Unair) Dr. Sri Widati, S.Sos., M.Si mengatakan, acara ini adalah bagian dari komitmen Unair untuk mendukung penerapan dan penegakan regulasi KTR untuk mewujudkan Provinsi Jawa Timur yang sehat dan bebas asap rokok.
“Kalau Kita lihat angka perokok remaja itu kan naik terus, padahal di tahun 2045 Kita itu akan menuai generasi emas. Dimana semua usia produktif itu paling banyak. Nah kalau di generasi emas ini pada sakit, ini menjadi masalah,” ungkapnya.
Menurutnya, di era digitalisasi, media sosial menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengedukasi masyarakat luas khususnya kalangan pemuda terkait bahaya rokok elektrik.
“Peran influencer dan konten kreator dalam memberikan edukasi mengenai bahaya rokok elektrik sangatlah penting dalam menciptakan kesadaran publik dalam mengoptimalkan gaya hidup yang sehat,” tegasnya.
Melalui konten edukatif yang kreatif dan informatif, dan diperkuat dengan pesan-pesan pencegahan dan membantu mengubah persepsi untuk menggunakan produk vape.
Dalam paparan yang disampaikan untuk pengantar diskusi awal bersama para influencer, Dr. Sri Widati., S.Sos., M.Si selaku tim RGTC FKM UNAIR sekaligus Ketua TCSC IAKMI Jawa Timur menyampaikan pentingnya pemahaman bahaya rokok bagi seluruh kalangan, khususnya bahaya rokok elektrik yang saat ini mulai menjadi tren di masyarakat, khususnya generasi muda.
“Padahal, baik rokok konvensional ataupun vape/vapor sama-sama berbahaya bagi kesehatan seseorang dikarenakan kandungan keduanya yang sama-sama terdiri dari berbagai jenis bahan kimia, salah satunya nikotin yang menyebabkan adiksi sehingga pengguna akan sulit lepas dari ketergantungan,” tambahnya.
Dr Widati menyampaikan pentingnya peran serta influencer dalam memanfaatkan platform masing-masing untuk memberi pesan edukatif kepada pengikutnya di sosial media terkait hal tersebut, karena influencer dan konten kreator memiliki dampak yang sangat signifikan dalam hal penyebaran informasi ke masyarakat.
Dalam sesi selanjutnya, pemateri Ade Nugroho ID dari Purworejonya.id yang juga merupakan konten kreator dan pemuda yang bergerak di bidang influencer management menyampaikan ajakan bagi para influencer dan konten kreator Kota Surabaya untuk mendorong isu-isu kesehatan khususnya pengendalian tembakau dalam konten-konten yang disampaikan di media sosial. Hal tersebut dapat membentuk tren baru yang menunjukkan generasi pemuda yang peduli kesehatan dan mendukung penuh terwujudnya generasi Indonesia Emas 2045.
Dalam sesi diskusi akhir para influencer dan konten kreator kota Surabaya menyampaikan opini masing-masing terkait isu bahaya rokok dan vape, sebagian besar menyatakan mendukung penuh untuk menyebarkan informasi luas ke masyarakat melalui pemanfaatan platform sosial media mereka dan konten-konten yang edukatif. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarkat umum akan pentingnya kesehatan baik untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar agar menjauhi bahaya akibat merokok baik rokok konvensional/elektrik. (Red)