EJAVEC Forum 2025, Tingkatkan Produktivitas dan Inovasi Ekonomi Jatim

Di tengah berlanjutnya ketidakpastian global, perekonomian Jawa Timur tetap terjaga baik pada tahun 2024 sebesar 4,93% (yoy), terutama didukung oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi.

“Solidnya perekonomian Jawa Timur menjadi bekal menuju Indonesia Emas 2045 mendatang, sehingga perlu didorong terutama dalam mengantisipasi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks,” jelas Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. Emil Elestianto Dardak.

Dalam rangka mendorong kinerja ekonomi tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur berkolaborasi dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEl) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur kembali menyelenggarakan seminar ekonomi bertajuk Jatim Talk pada 20 Maret 2024. Kegiatan ini sebagai wujud sinerg: dalam merumuskan strategi untuk mendukung penguatan kinerja ekonomi Jawa Timur, dengan tema “Meningkatkan Produktivitas serta Inovasi untuk Mengakselerasi Perekonomian Jawa Timur yang Unggul, Inklusif, dan Berkelanjutan”.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Diseminasi Laporan Perekonomuan Provinsi (LPP) Jawa Timur tahun 2024 dan merupakan rangkaian dari penyelenggaraan kompetisi karya ilmiah bertingkat nasional, East Java Economic Forum (EJAVEC) 2025, yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2025.

Baca Juga:  Diskon 10 Persen Tiket KAI Spesial Surabaya Shopping Festival 2025

Jatim Talk bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness stakeholder terkait potensi peningkatan produktivitas dan inovas! sektor unggulan serta menjadi forum diskusi dalam merumuskan rekomendasi strategis yang implementatif dalam mendukung ketahanan perekonomian Jawa Timur.

“Mempertimbangkan pentingnya peran Jawa Timur bagi perekonomian nasional, perlu dirumuskan strateg kebyakan untuk mengoptimalkan kinerja ekonomi sektor unggulan di Jawa Timur,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, dalam Sambutannya.

Prof. Ari Kuncoro (Guru Besar FEB Univesitas Indonesia), Andhika P. Herlambang (Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Timur), Fajar Hadi Pratama (Perencana Ahli Kementerian PPN/Bappenas), serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, hadir sebagai narasumber untuk memberikan pandangan ahli. Adapun diskus: dipimpin langsung oleh Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesta Provins: Jawa Timur, M. Barik Bathaluddin, Lebih lanjut, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan diplomatik negara sahabat, instansi vertikal, perwakilan OPD/instansi di wilayah Jawa Timur, perbankan, civitas akademika, asosiasi, pelaku usaha, serta media massa.

Baca Juga:  FEB Unair Kolaborasi dengan KPMG, Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Profesional

Dalam paparannya, Fajar Hadi Pratama menyampaikan bahwa dengan kondisi ketegangan politik yang terus tereskalasi, diperlukan langkah transformatif dan imperatif untuk mewujudkan  Visi Indonesia Emas 2045. Private investment dirasa dapat menjadi salah satu kunci untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan berfokus pada pengembangan sektor unggulan daerah yang dapat diimplementasikan antara lain melalui penguatan iklim bisnis – termasuk melalui pemberian insentif.

Prof. Ari Kuncoro dalam paparannya menyampaikan bahwa transformasi ekonomi diperlukan untuk lebih mendiversifikasikan sumber pertumbuhan ekonomi. Secara spesifik, Jawa Timur telah memiliki strategi komprehensif dalam mendukung Indonesia Emas 2045. “Nawa Bhakti Satya dirumuskan sebagai jawaban dari peluang dan tantangan agar selaras dengan visi misi Nasional yang mencakup program Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Akses, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Berkah Amanah, Jatim Agro, Jatim Harmoni dan Jatim Lestari,” jelas Andhika P. Herlambang.

Sesi pemaparan diakhiri oleh M. Noor Nugroho yang menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Timur diperkirakan membaik pada 2025 didukung oleh permintaan domestik dan eksternal, dengan inflasi yang terkendali dalam kisaran target nasional. Oleh karena itu, diperlukan akselerasi implementasi bauran kebijakan yang terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas serta mendorong inovasi guna mewujudkan perekonomian Jawa Timur yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan sebagai kontribusi nyata dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga:  Perkuat Literasi Sejarah, BI Jatim Gelar Pameran Museum

Di tengah upaya tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur turut mengingatkan dalam arahan strategisnya terkait pentingnya perencanaan kawasan di awal untuk memastikan tidak adanya permasalahan di kemudian hari.

Rekomendasi utama yang diusung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur untuk mendukung kinerja perekonomian Jawa Timur tetap solid diantaranya mencakup: (1) penguatan dan industrialisasi sektor unggulan eksisting; (2) pengembangan new source of growth khususnya hilirisasi produk kimia dan migas, hilirisasi tembaga dan industri pariwisata; (3) peningkatan integrasi antar moda; serta (4) pembangunan berbasis kawasan. Lebth lanjut, Prof. Soni Harsono dalam Opening Remarks-nya turut mendorong kontribusi dari sisi akademisi untuk menyalurkan pemikirannya melalui karya tulis untuk menciptakan solusi konkret bagi tantangan ekonomi Jawa Timur, salah satunya melalui EJAVEC 2025.

Editor: Lilicya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *