Grand final Cak Ning Cilik Surabaya 2025 berlangsung semarak, Minggu (22/6) di Gedung Teater Balai Budaya Kota Surabaya.
Tercatat ada 302 pendaftar yang berasal dari sekolah dasar se Surabaya. Mereka telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Hingga akhirnya malam itu terpilihlah 30 peserta masuk dalam grand final.
Acara yang digagas Paguyuban Cak Ning Surabaya tersebut menuai apresiasi dari warga. Ribuan pasang mata malam itu menyaksikan bakat cilik dari tiap peserta.
“Tentu ini membanggakan ya bagi semua peserta yang masih SD. Mereka dilatih dan dikembangkan bakat dan mentalnya,” ungkap Kristin, warga Surabaya.
Saat itu, tiap peserta secara bergiliran memaparkan satu pernyataan dari dewan juri. Salah satunya yakni Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya M Fikser.
Tanpa ragu sedikitpun tiap peserta menjawab. Sementara sorak sorai dan ribuan warga bergema mendukung tiap peserta yang tampil.
“Dari acara ini kita mempunya generasi yang punya talenta luar biasa. Ini berkat dukungan guru, orang tua,” tutur Fikser ketika membacakan sambutan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
“Selamat untuk anak anak terpilih. Bagi yang belum terpilih, kalian anak hebat. Pemkot Surabaya mendukung penuh,” sambungnya.
Menurut Fikser, Cak Ning merupakan ikon budaya dan teladan bagi teman-teman lain untuk menjadi cerdas dan berbudaya. Apresiasi juga dilontarkan kepada paguyuban Cak Ning Surabaya yang konsisten membangun generasi.
“Untuk finalis, jadi pribadi yang terus belajar, rendah hati dan cintai kota ini seperti kalian mencintai rumah sendiri,” pesan Fikser.
Ketua Perempuan Indonesia Maju DPC Surabaya Indriani, mengaku bangga menyaksikan generasi bertalenta di grand final Cak Ning.
“Ini membangun generasi bangsa di Kota Surabaya,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan semacam ini harus terus digalakkan. Agar kedepan banyak anak anak cerdas, teladan dari Kota Surabaya.
“Mereka bisa menjadi contoh bagi yang lain. Ubruk membangun Surabaya san Bangsa Indonesia,” tegasnya.
Editor: Lilicya