Sarasehan Yayasan Al Kahfi Ajak Ratusan Pelajar Hindari Kenakalan Remaja

Yayasan Al Kahfi Perwakilan Sawahan Surabaya menggelar Sarasehan Sabtu (9/8) di Hotel Great Diponegoro. Sarasehan ini mengusung tema Mengenal Akar Kenakalan Remaja dan Solusinya.

Sarasehan diikuti ratusan peserta. Mayoritas dari pelajar. Diantaranya ada 100an siswa siswi dari 9 SMK-SMA negeri swasta  se-Surabaya.

Kali ini Yayasan Al Kahfi melibatkan kepolisian, TNI, Satpol PP dan ASIEQ  Educare. Hadir sebagai pembicara Endang Sukmayanto selaku Ketua Yayasan Al Kahfi Cabang Surabaya 3. Peltu Sidik Triwaluyo dari Koramil Sawahan, Aiptu Ari Jatmiko, Bhabinkabtimas Sawahan. Kemudian Pakar Psikologi Indonesia Suryantiningsih yang juga owner ASIEQ Educare, serta Seven Juni Manurung Aktivis Anak yang juga Anggota Satpol PP Surabaya.

Baca Juga:  UNAIR Gandeng 4 PTN-BH Tanam Pohon di Hulu Brantas

Ketua Panitia Sarasehan, Hendrian menuturkan bahwa kegiatan ini sekaligus dalam rangka menyemarakan HUT Yayasan Al Kahfi ke 35 tahun. Menurutnya, sarasehan ini digelar agar pelajar bisa mencegah dirinya terjerumus kenakalan remaja.

“Saya sangat prihatin ya dengan kasus akhir akhir ini seperti bullying di sekolah. Oleh karena itu, Al Kahfi menggelar acara ini untuk memberi solusi ke mereka agar menghindari hal tersebut,” ujarnya.

Baca Juga:  Spemma Gelar Fortasi 2025, Tekankan Penerapan Tata Krama

Sementara Endang Sukmayanto, Ketua Yayasan Al Kahfi Surabaya menjelaskan bahwa kenakalan remaja ini sebuah krisis yang melanda bangsa Indonesia.

“Namun yang menjadi pijakan bahwa untuk apa kita dilahirkan, untuk apa kita hidup? Maka inilah kuncinya. Ini yang harus diketahui remaja. Bahwa mereka diciptakan tak sia sia. Ketika remaja tak tahu tujuannya, maka tak akan tentu arah. Ketika remaja tahu tujuannya, poinnya, maka akan terbangun perilaku yang mengarah tujuannya,” sambungnya.

Di Al Kahfi, sambung Endang, mengarahkan remaja memahami makna hidup. “Kita mengajak remaja bagaimana makna hidup di muka bumi ini agar terhindar dari kenakalan remaja,” tegasnya.

Baca Juga:  Unusa, UNICEF dan Pemprov Jatim Luncurkan Program Fortifikasi Pangan

Pakar Psikologi, Suryantiningsih menambahkan, kenakalan remaja yang meningkat ini dipengaruhi dari main, body and soul.

“Dalam psikologi akar masalahnya di soul. Jiwanya. Mereka tak mampu menjawab pertanyaan yang diragukan,” ungkapnya.

Suryantingsih juga prihatin bahwa kenakalan remaja saat ini yang marak sepeti bullying. Mirisnya ada remaja video call sex, fantasi sex sedarah dan mabuk mengisap lem.

“Ini yang sedang kita tangani saat ini. Harus dicegah,” terangnya.

Editor: William

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *