Alternativa Film Project mengumumkan pemenang edisi 2024 dari Alternativa Film Awards, Jumat (20/12) di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.
Alternativa Film Festival juga mengumumkan bahwa Amerika Latin akan menjadi wilayah fokus baru mulai tahun 2025. Penghargaan ini diberikan ke film dengan keunggulan artistik yang juga menyuarakan isu-isu sosial dan budaya penting.
Tujuan penghargaan ini untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan komunitas lokal, serta menantang ketidakadilan.
Dari 25 film yang terpilih, termasuk 13 film panjang dan 12 film pendek, karya-karya tersebut berasal dari 14 negara Asia dan menggunakan 20 bahasa yang berbeda.
Kepala Alternativa Film Project, Liza Surganova mengapresiasi para pemenang Alternativa Film Awards 2024. Menurutnya karya film ini mencerminkan kekuatan transformatif sinema.
“Film-film ini tidak hanya mendorong batasan artistik, tetapi juga membuka percakapan penting tentang isu sosial yang mendesak. Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat memberdayakan pembuat film untuk menciptakan karya yang berdampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Alternativa Film Project adalah inisiatif yang didirikan oleh inDrive untuk mendukung dan mempromosikan pembuat film dari industri perfilman yang berkembang namun kurang terlihat.
Misi proyek ini adalah membantu talenta-talenta yang dapat memperkaya dan mengubah persepsi kita terhadap dunia untuk mendapatkan perhatian global.
Alternativa Film Project bertujuan memberikan visibilitas internasional kepada pembuat film yang karyanya memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan sosial.
Berikut pemenang utama Alternativa Film Awards:
1. Spotlight Award. PEMENANG: Bird of a Different Feather / Mikka Bannada Hakki
2. Future Voice Award. PEMENANG: Cu Li Never Cries / Cu Li Không Bao Giờ Khóc
3. Alter Award. PEMENANG: Grand Me
4. Nativa Award. PEMENANG: The Adamant Girl / Kottukkaali
5. Shorts Award. PEMENANG: Washhh
Penulis: Erbe Bagus. Editor: Lilicya