Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar International Cultural Festival (ICF) di Lapangan Rektorat, Kampus II Lidah Wetan pada Jumat (6/9). Acara ini diselenggarakan Subdirektorat atau Kantor Urusan Internasional (KUI) Unesa. Puluhan mahasiswa dari belasan negara asing menampilkan budaya masing-masing. Utamanya melalui busana yang dipamerkan melalui fesyen show.
Nampak dari bendera yang dibawa, ada yang dari Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Timor Leste, Malaysia, Vietnam, Myanmar, India, Pakistan, Gambia, Madagaskar hingga Zimbabwe.

Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo mengaku, tujuan ICF untuk membangun hubungan baik antar mahasiswa. Menurutnya, hubungan baik itu perlu didasarkan pada rasa saling memahami latar belakang satu sama lain.
“Ini menjadi ajang untuk saling mengenali dan memahami satu sama lain. Juga untuk mempererat hubungan antar-mahasiswa atau civitas yang memiliki latar belakang bangsa dan budaya yang berbeda,” ucapnya.

Kasubdit atau Kepala Kantor Urusan Internasional Unesa Asrori menuturkan bahwa kegiatan ini memang melibatkan mahasiswa internasional yang menempuh studi di UNESA. Jumlahnya mencapai 84 mahasiswa. Mereka ada yang studi program sarjana, magister, dan doktor. Juga pada program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) itu menambahkan, festival budaya ini merupakan refleksi dari 3 poin SDGs yaitu poin 17 tentang partnership for the goals (kemitraan untuk mencapai tujuan), poin 3 yaitu good health and well being (kehidupan sehat dan sejahtera), dan poin 10 yaitu reduce inequalities (berkurangnya kesenjangan).
“Kolaborasi ini tidak hanya berbentuk akademik tetapi secara sosial. Kegiatan ini sangat mensupport kesepahaman, sense of belonging atau perasaan memiliki untuk membuat komunitas lebih inklusif,” kata Asrori.
Keseruan festival internasional ini dirasakan peserta. Mahasiswa dari Turki, Havanur Sonmez misalnya mengaku senang bisa bergabung dengan mahasiswa UNESA, dan menyemarakkan festival budaya ini.
“Saya suka UNESA. Ketika saya dan teman-teman mahasiswa lainnya datang ke sini kami disambut dengan baik. Saya harap bisa lanjut kuliah S-1 di UNESA tahun depan,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Havva itu.
Momo Shirai asal Jepang juga menyampaikan hal yang serupa. Dia senang menjadi bagian dari keluarga besar UNESA. Pada kesempatan itu, dia mengenakan kimono (baju asal Jepang), biasanya dikenakan saat musim panas.
pertama kali saya mengikuti festival ini, saya sangat senang, karena bertemu banyak teman. Saya bisa kenalkan budaya sekaligus memahami budaya teman-teman saya. Saya harap nanti bisa mengajarkan kembali Bahasa dan budaya Indonesia di Jepang,” ucapnya.
Acara ini dihadiri oleh Konsulat Jenderal Jepang Mr. Nakagome Kota dan Konsulat Jenderal Australia Steve Scott yang menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengharapkan mahasiswa dari negaranya bisa menempuh studi di UNESA untuk mendukung pertukaran budaya dan pertukaran mahasiswa.
Festival budaya internasional tahun ini mengusung tema ‘Enhancing Creativity through Culture Modernity’ terdiri dari berbagai rangkaian, mulai dari Chit-chat, parade budaya, fashion show, university war, sampai pertunjukan seni dan budaya.
Penulis: Erbe Bagus
Editor: William